Oleh:
IDRIS APANDI
(Pemerhati Masalah Sosial)
Â
Salah satu kegiatan yang dilakukan pada bulan Ramadan adalah acara buka bersama (bukber). Acara bukber saat ini menjadi tren. Acara tersebut banyak diselenggarakan oleh instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, organisasi profesi, organisasi masyarakat, sekolah, perguruan tinggi, komunitas, hingga keluarga.
Tujuan acara bukber disamping untuk mengambil berkah Ramadan, juga untuk meningkatkan tali silaturahim diantara mereka. Tempatnya biasanya di rumah makan, cafe, gedung, atau tempat tertentu yang telah ditentukan.
Dan ada panitia yang ditunjuk atau bertanggung jawab mengelola acara tersebut. Â Biasanya satu jam sebelum acara buka puasa, para peserta dan undangan (kalau ada) sudah berkumpul. Untuk menunggu datangnya waktu buka puasa, acara diisi dengan tadarus, tausyiah, diskusi, santunan kepada anak yatim, musik Islami, atau hanya sekedar ngobrol-ngobrol sampai datangnya azan maghrib.
Suasana pun hiruk pikuk ketika buka puasa. Makanan dan minuman yang telah disiapkan pun disantap. Memang disunnahkan untuk menyegarakan berbuka. Dan berbuka dengan yang manis-manis. Setelah buka puasa, maka dilanjutkan dengan salat magrib. Ada rumah makan menyiapkan mushola, tapi kadang kurang representatif menampung semua orang yang berbuka puasa, karena biasanya membludak.
Wudhu dan salat harus antri. Orang yang hendak salat berjamaah bergantian, berdesakan, dan kurang bisa khusyu, karena tempatnya kurang nyaman. Tapi ada rumah makan yang tidak menyediakan mushola. Ini yang membuat orang yang buka puasa bingung mencari mushola. Akibatnya, mereka mencari mushola di luar rumah makan.
Waktu dari buka puasa ke waktu Isya sangat sempit. Kadang orang yang buka puasa masih sibuk dengan acara buka puasa. Mendengar kumandang azan Isya, ada yang lanjut dengan kegiatan tarawih berjamaah, tetapi banyak juga yang langsung pulang dan akan melaksanakan tarawih di rumah masing-masing, karena di rumah makan tidak ada acara tarawih berjamaah. Itu pun bagi yang tidak malas melakukanya. Dan agendanya pun hanya buka bersama, tidak disertai dengan acara tarawih berjamaah.
Hal ini yang menurut saya hal yang perlu diperbaiki dalam manajemen acara buka puasa. Acara buka puasa diharapkan bukan hanya sekedar untuk buka puasa, tetapi ada misi religinya, yaitu tarawih berjamaah. Oleh karenanya, pihak yang berniat mengadakan acara buka bersama, perlu mempertimbangkan ketersediaan masjid, baik berada di tempat buka bersama tersebut, atau berada di tempat terdekat.