Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teknik Menulis "Best Practice" bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

5 April 2018   13:27 Diperbarui: 6 April 2018   03:45 72084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (gillbergcentre.gu.se)

Best practice selain ditulis jadi sebuah laporan, biasanya dipresentasikan, diseminarkan, disosialisasikan, bahkan diterbitkan menjadi buku. Tujuannya agar lebih banyak memberikan manfaat. Semakin banyak yang membaca, diharapkan semakin banyak yang termotivasi, dan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama sehingga kinerja dan mutunya pun ikut meningkat.

Penyelesaian masalah melalui best practice menuntut kreativitas dan inovasi pendidik dan tenaga kependidikan. Ide-ide unik, menarik, dan nyeleneh secara spontan bisa muncul untuk menyelesaikan masalah. 

Misalnya penggunaan barang-barang bekas untuk media pembelajaran/alat peraga, meningkatkan kedisiplinan warga sekolah melalui penerapan budaya malu, pengumpulan beras atau pakaian bekas untuk melatih kepedulian sosial siswa, sebagainya.

Manfaat best practice disamping dapat menjadi salah satu jenis karya tulis pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan, juga dapat menjadi salah satu sumber belajar bagi pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Semakin sering seorang pendidik atau tenaga kependidikan membuat best practice, maka kreativitas dan inovasinya semakin meningkat. Kemampuan menulisnya pun semakin terasah.

Model pendidik dan tenaga kependidikan seperti inilah yang diperlukan sebagai ujung tombak dalam peningkatan mutu pendidikan dalam mempersiapkan generasi bangsa masa depan yang berkualitas dan kompetitif. Wallaahu a'lam.

Oleh: IDRIS APANDI (Widyaiswara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan/LPMP Jawa Barat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun