Literasi Salat

Salat, khususnya salat lima waktu merupakan kewajiban umat Islam yang telah baligh, tidak memiliki penyakit jiwa (gila), tidak sedang haid atau nifas (bagi perempuan). 

Salat wajib sangat utama dilaksanakan pada awal waktu dan dilaksanakan secara berjamaah karena pahalanya 27 derajat dibandingkan salat sendiri (munfarid)dan itu pun jika membaca surat Alfatihah secara benar. Dalam beberapa ayat Alquran dinyatakan keutamaan salat, antara lain mencegah dari perbuatan keji dan munkar, menjadi sarana untuk berharap pertolongan Allah Swt.

Sebelum melaksanakan salat, seorang muslim wajib bersuci terlebih dahulu, baik melalui wudhu maupun bertayammum jika tidak ada air untuk wudhu. Salat adalah sarana komunikasi antara makhluk dan Allah Swt., dzat yang Maha Suci, oleh karena itu, dia harus bersih dan suci dari hadats kecil dan hadats besar. 

Salat memiliki sarat dan rukun yang harus diperhatikan dan diketahui oleh setiap muslim atau muslimah yang mau salat, agar salatnya tersebut sah dan insyaallah diterima oleh Allah Swt. Dengan demikian, maka umat Islam harus belajar ilmu agama khususnya fikih salat, karena setiap amal ibadah harus dilakukan disertai dengan ilmunya agar tidak sia-sia.

Mengawali salat, niat pun diucapkan. Niat adalah bemaksud melakukan sesuatu disertai melakukannya. Niat menjadi hal yang sangat penting sebagaimana pesan Rasulullah Saw., bahwa segala sesuatu tergantung kepada niatnya, dan setiap manusia akan mendapat segala sesuatu sesuai dengan niatnya tersebut. Niat merupakan pintu masuk ketika melaksanakan salat.

Selanjutnya membaca takbiratulihram.Hal ini sebagai bentuk pengakuan terhadap kebesaran Allah Swt., Tiada yang lebih besar selain diri-Nya. Oleh karena itu, setiap makhluk kecil di hadapan-Nya, tidak ada daya dan tidak ada upaya selain atas kekuasaan-Nya. 

Ketika mengucap takbiratulihram,maka keangkuhan dan kesombongan manusia harus dikikis, bahkan dihilangkan, karena angkuh dan sombong adalah sifatnya setan, dan hal tersebut yang menyebabkan dia diusir oleh Allah  Swt. dari surga.

Selanjutnya membaca doa iftitah. Ada beberapa jenis doa iftitah yang biasa dibaca. Walau demikian, intinya sama sebagai doa pembuka karena pada dasarnya keseluruhan isi bacaan salat adalah doa. 

Doa iftitah merupakan ikrar dari seorang mahkluk kepada Dzat Yang Maha Kuasa. Ketika salat, kita menghadapkan diri kepada Allah Swt. Dzat yang menguasai langit dan bumi, berserah diri pada-Nya, dan menyatakan diri bukan termasuk orang musyrik. lalu berikrar "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam." Setelah itu, lalu menegaskan diri sebagai orang muslim.

Setelah membaca doa iftitah, lalu membaca surat Alfatihah sebanyak tujuh ayat. Surat Alfatihah merupakan surat urutan yang sekaligus menjadi induk dari 114 surat yang ada pada Alquran. Kalau ditelaah, semua ayatnya adalah doa. 

Dimulai dengan menyebut nama Allah, Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (1), segala puji hanya bagi-Nya, Tuhan semesta alam (2), Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (3), Yang merajai hari pembalasan (4), hanya kepada-Mu-lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu-lah kami memohon perlindungan (5), tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus (6), yaitu jalan orang-orang yang Engkau berikan nikmat, bukan orang yang dimurkai, dan juga bukan orang-orang yang sesat (7).