Ketika bayi disusui lalu tumbuh semakin besar. Peran ibu tetap tidak lepas dalam tumbuh kembang sang anak. Dalam proses mendidik anak, sang ibu tentunya perlu memiliki ilmu mendidik. Salah satu nilai yang ditanamkan oleh ibu adalah kejujuran atau integritas. Bagaimana sang ibu meminta anaknya untuk mengakui setiap kesalahan yang dilakukan oleh anaknya walau pahit. Sang ibu tidak memarahi sang anak, tetapi justru bangga karena anaknya sudah berlaku jujur.
Ketika anaknya belajar atau mengerjakan soal ujian, sang ibu memintanya agar anaknya mengerjakan sendiri, tidak mencontek, sang ibu tidak menuntut anaknya untuk menghasilkan prestasi tinggi dengan menghalalkan segara cara, tetapi meminta anaknya untuk jujur, mengerjakan soal ujian sesuai dengan kemampuannya.
Ketika sang anak bermasalah dengan teman-teman bermainnya, maka sang ibu meminta anaknya untuk menjelaskan kronologisnya dengan jujur tanpa ada ancaman akan mendapatkan sanksi. Hal ini merupakan proses menanamkan kepada anak bahwa sikap jujur itu sangat penting. Jujur adalah permata yang sudah sangat sulit ditemukan saat ini. Kita kadang terkejut ada orang yang dianggap sukses, kaya, berhasil, suatu saat terjerat hukum karena mencapainya dengan cara tidak jujur.
Kasus korupsi yang banyak terjadi saat ini sebagai dampak sudah semakin terkikisnya sifat jujur. Ditambah dengan gaya hidup yang materialistis dan hedonis. Ketika prestasi dan prestise diukur dengan pundi-pundi materi, maka nafsu manusia untuk mengumpulkan harta semakin tinggi. Jabatan yang diemban bukannya untuk melayani dan menunaikan amanah, tetapi sebagai sarana aji mumpung memperkaya diri, keluarga, atau kelompoknya.
Wahai para ibu, peran anda sangat dibutuhkan untuk melahirkan generasi yang memiliki sifat jujur dan integritas. Selain itu, peran sang ayah pun sangat penting dalam membentuk anak yang jujur. Misalnya dengan mencari nafkah dari cara yang jujur pula. Dengan adanya penanaman sifat jujur yang dimulai dari keluarga, maka diharapkan akan lahir generasi-generasi calon pemimpin bangsa yang jujur pula. Salam integritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H