Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hijrah Literasi

23 September 2017   14:02 Diperbarui: 23 September 2017   14:05 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Walau demikian, ketika seseorang telah berikrar dirinya ingin hijrah, maka tentunya perlu upaya yang kuat untuk melakukannya. Bukan hanya sekedar slogan-slogan yang indah. Perubahan diawali dengan hal yang sederhana, dari hal yang kecil, mulai dari saat ini, dan utamanya mulai dari diri sendiri. Jika mampu bersikap istikamah, maka dia akan mendapatkan kepuasan batin yang tidak terhingga.

Begitupun dalam dunia literasi. Memulai membaca itu luar biasa malasnya. Pelajar, mahasiswa, guru, dosen pun belum tentu semuanya rajin membaca, apalagi menulis. Mau membaca atau menulis kalau kebetulan ada tugas, dan itu pun biasanya mendekati deadline alias sistem kebut semalam.

Kalau ditanya apakah membaca penting? Saya baik yang rajin ataupun malas membaca akan menjawab penting. Kalau yang rajin membaca akan menjawab dengan percaya diri dan menyebutkan jenis-jenis buku yang telah dibacanya, sedangkan yang malas membaca akan menjawab penting juga, tetapi juga sekaligus mengemukakan sekian banyak alasan mengapa dia belum mau membaca.

Bagi yang tahun ini berkomitmen untuk berhijrah, memperbaiki dirinya dalam bidang literasi, maka mulailah dengan membaca dan selanjutnya belajar menuliskan apa yang ada dalam pikirannya. Tidak terlalu memikirkan kualitas tulisannya, abaikan rasa takut dicemooh orang lain, jadikan kritik sebagai gizi untuk semakin meningkatkan kualitas. Musuh terbesar dalam hidup ini adalah diri sendiri.

Hijrah literasi akan membuat seorang muslim bertambah ilmu pengetahuannya, semakin melek terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin tercerahkan dan dapat mencerahkan. Hijrah literasi sangat relevan dengan ajaran Islam yang memerintahkan umatnya Iqrauntuk membangun peradaban. Oleh karena itu, mari berhijrah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun