Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Euforia Kedatangan Raja Salman

1 Maret 2017   16:24 Diperbarui: 2 Maret 2017   02:00 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedatangan Raja Salman ke Indonesia menjadi euforia. Bagaimana tidak? Setelah 47 tahun, setelah Raja Faisal bin Abdulaziz mengunjungi Indonesia pada tahun 1970, pada tahun 2016 Indonesia kembali dikunjungi Raja negeri penghasil minyak tersebut. Tentunya hal ini menjadi sebuah kehormatan bagi bangsa Indonesia. Dan tentunya akan dimanfaatkan oleh kedua negara untuk menjalin kerjasama yang semakin erat dalam berbagai bidang.

Semua media, baik cetak maupun elektronik memberitakan hal tersebut, mulai dari persiapan kedatangannya, fasilitas super mewah yang akan digunakan, tempat-tempat yang akan dikunjungi, sampai gantengnya pangeran-pangeran Arab yang membuat kaum hawa baper dan histeris.

Dialog dan berbagai analisis pun melunucur, mulai dari pengamat kelas kakap, hingga pengamat kelas warung kopi. Di media sosial pun berseliweran informasi dan analisis, entah benar atau hoax, perihal dampak kunjungan Raja Salman terhadap Indonesia utamanya terhadap ekonomi, pendidikan, dan kuota haji dimana Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah jemaah haji paling besar di dunia.

Selain berbagai agenda yang akan dilakukan oleh Rasa Salman beserta rombongan sebanyak 1500 orang dan sejumlah menteri selama berkunjung ke Indonesia, ada juga cerita tentang belum diberikannya santunan bagi jemaah haji yang meninggal tertimpa crane di masjidil haram dua tahun silam. Intinya, kedatangan Raja Salman diharapkan bisa memberikan titik terang terhadap penyelesaian masalah tersebut.

Euforia kedatangan Raja Salman juga dirasakan oleh penghuni grup WA Komunitas Pegiat Literasi Jabar (KPLJ). Ada yang menyebar foto atau meme tentang Raja Salman, pangeran-pangeran kerajaan yang ganteng, putri raja yang cantik, gurauan mengaku-ngaku sebagai keluarga kerajaan, sampai-sampai Ceu Entin sebagai Ikon KPLJ ikut-ikutan “ngontrog” Raja Salman, yang jadi penyegar diskusi di Grup WA KPLJ.

Kunjungan seorang kepala negara ke negara lain pada dasarnya adalah hal yang lumrah sebagai bentuk menjalin hubungan bilateral, tetapi kedatangan Raja Salman memang menyedor perhatian banyak orang. Mengapa demikian? Karena, pertama setelah 47 tahun Indonesia baru dikunjungi Raja Arab lagi. Kedua, Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk Islam paling besar di dunia, dan ketiga nilai tentunya besarnya nilai investasi yang ditanamkan di Indonesia.

Gantengnya para pangeran kerajaan seolah menjadi pemanis dari kunjungan Raja Salman ke Indonesia. Banyak kaum hawa yang baper, bahkan berandai-andai “ditembak” oleh sang pangeran. Dalam rangka menyambut kedatangan Raja Salman, salah satu koran nasional sampai menampilkan halaman depan bertuliskan bahasa Arab. Beberapa acara-acara di TV mendadak berlatar lagu berirama padang pasir. Memang sungguh luar biasa sambutan terhadap kedatangan Raja Salman ke Indonesia.

Kedatangan Raja Salman ke Indonesia, sejenak meredam hiruk pikuk suhu politik pasca penghitungan suara pasca Pilkada, sayup-sayupnya sidang penistaan agama dengan terdakwa Ahok, dan dinamika politik lainnya. Hari ini, dan beberapa hari yang datang berbagai berita, cerita, dialog, analisis, dan sisi-sisi kedatangan Raja Salman beserta rombongannya akan menghiasi headline berita surat kabar, dan akan redup dengan sendirinya pasca selesainya kunjungan tersebut.

Kembali ke Grup WA KPLJ yang terkena euforia kunjungan Raja Salman, puisi yang ditulis sebagai bentuk sambutan atau refleksi atas kedatangan sang Raja. Ceu Entin, sosok lugu dan polos pun diharapkan bisa membuat cerita baru baik pada saat kedatangannya, berbagai agenda kenegaraan yang dilakukannya, kunjungannya ke Bali, dan sebagainya dalam versi fiksi.

Di tangan penulisnya yang kreatif, yaitu Erni Wardhani, tentu cerita Ceu Entin dan Raja Salman akan menjadi cerita yang menarik, kocak, dan jenaka. Bukan hanya Ceu Entin yang bersuka cita, Raja Salman yang datang pada hari Rabu 1 Maret 2017 di Bandara Halim Perdanakusumah langsung meluncur ke Istana Bogor, disambut suka cita oleh kota Bogor meski kondisi cuaca hujan.

Ahlan wasahlan Raja Salman. Selamat datang di Indonesia. Semoga baginda Raja dapat menikmati kunjungan dengan aman, nyaman, dengan sambutan warga Indonesia yang ramah. Meski kunjungan Raja Salman ke Indonesia merupakan rangkaian kunjungan ke beberapa negara Asia, tetapi bangsa Indonesia merasa senang dan bangga menjadi salah satu negara yang dikunjungi, karena hal tersebut belum tentu akan terulang dalam waktu dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun