Menanamkan jiwa kewirausahaan kepada anak bukan hal yang mudah. Apalagi kalau anak-anak dibesarkan dalam keluarga yang serba ada, serba difasilitasi orang karena dengan alasan orang tua sangat sayang pada anaknya. Ada kalanya sang anak menjadi cengeng dan mudah menyerah karena tinggal minta kepada orang tua.
Atau sebaliknya, dia menjadi tinggi hati karena merasa orang tuanya orang kaya. Melatih jiwa wirausaha bisa dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana seperti merapikan kamar tidur, mencuci seragam sekolah, dan mencuci gelas dan piring bekas dipakai olehnya.
Dalam menanamkan jiwa wirausaha, kita harus belajar kepada para beberapa milyarder yang mendidik anaknya dengan keras. Zhang Xi, konglomerat Asal Tiongkok, meminta anaknya untuk bekerja jika menginginkan uang tambahan. Bill Gates, pendiri Microsoft tidak ingin mewariskan kekayaan kepada anak-anaknya, dan lebih memilih untuk menyumbangkan hartanya untuk kegiatan sosial.
 Bill Gates khawatir jika dia mewariskan hartanya yang banyak kepada anak-anaknya akan membuat mereka kehilangan arah. Bill Gates dan Melinda, sang istri hanya membekali anak-anaknya dengan pendidikan yang tinggi, dan setelah itu, mereka diberikan kebebasan untuk menentukan masa depan masing-masing.
Melalui pendidikan kewirauasahaan yang diawali dari dalam keluarga, mari kita siapkan anak-anak kita menjadi manusia Indonesia yang memiliki pengetahuan, terampil, dan memiliki kecakapan hidup agar siap menyongsong masa depan yang penuh tantangan.
Penulis, Praktisi Pendidikan, Pegiat Literasi pada KPLJ.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H