Ketika para pemudik beneran mengalami macet di jalan, Saya pun kadang mengalami hal yang sama alias macet ide. Oleh karena itu, Saya pun memilih menikmati “kemacetan” ide tersebut dengan sejenak berhenti, rileks, sambil mencari inspirasi atau ide, karena ide merupakan bahan baku untuk menulis. Ketika sang ide sudah datang, maka Saya pun duduk kembali di depan laptop dan menuliskannya.
Bagi Saya, menulis adalah sebuah perjalanan yang menyenangkan sekaligus penuh tantangan seperti senangnya dan menantangnya perjalanan para pemudik yang akan kembali ke kampung halaman. Kemacetan yang dialami selama perjalanan hanyalah sebuah seni yang harus disikapi dengan enjoy.
Kepada para pemudik, Saya ucapkan selama mudik, hati-hati di jalan, mudiklah dengan selamat, dan selamat bertemu dengan keluarga dan sanak saudara di kampung. Cukuplah Saya “mudik” ke Kompasiana sambil mengikuti informasi perjalanan mudik Anda dari berbagai media. Baik mudik secara fisik, maupun secara ide atau psikologis, pada dasarnya adalah sebuah perjalanan yang dialami oleh masing-masing menuju kebahagiaan. Kompasiana, Saya datang, hendak mudik padamu...
Bandung, 28 Ramadhan 1437 H/ 3 Juli 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H