Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lima Bentuk Penguatan Peran Orangtua dalam Pencegahan Bahaya Narkoba

14 April 2016   09:47 Diperbarui: 4 April 2017   18:22 1700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penguatan Peran Orang Tua

Hal tersebut harus menjadi bahan bagi kita, khususnya para orang tua semakin waspada terhadap bahaya narkoba. Para orang tua harus mewanti-wanti agar anak-anaknya menjauhi narkoba, karena sekali terjerat akan sulit untuk keluar. Banyak awalnya sebagai pengguna berlanjut menjadi pengedar.

Keluarga adalah unit masyarakat terkecil dalam sebuah masyarakat. Peran orang tua harus diperkuat dalam mengantisipasi bahaya narkoba. Menurut Penulis, ada empat  hal yang perlu dilakukan untuk memperkuat peran orang tua. Pertama, memberikan pendidikan agama kepada anak-anaknya. Berikan pemahaman bahwa narkoba (khamr) termasuk haram dan berdosa jika mengonsumsinya. Kedua, berikan pembinaan sekaligus pengawas kepada anak-anak melalui komunikasi yang humanis dan persuasif. Orang tua diupayakan selalu bertanya ketika anak-anak hendak pergi suatu tempat, berapa lama, pergi bersama siapa, dan berapa lama? Orang tua juga perlu mengingatkan kepada anak-anaknya agar hari-hati memilih teman karena salah satu rantai penyebaran narkoba juga berasal dari lingkungan teman bermain.

Ketiga, jalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan pihak sekolah untuk mengantisipasi anak-anak mereka terjerat narkoba. Selain itu, para orang tua juga dapat bekerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparat kepolisian untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba.

Keempat, ketika suatu saat ada anak kita yang menjadi korban narkoba, maka orang tua perlu melakukan pendampingan, cepat merehabilitasinya, dan menguatkan morilnya. Sejenak, orang tua pasti akan marah dan kecewa terhadap anaknya tersebut. Hal tersebut wajar dan manusiawi, tetapi tidak menjadi jalan keluar. Tunjukkan perhatian dan kasih sayang kepada anak kita yang menjadi korban narkoba. Tunjukkan bahwa pihak keluarga memberikan do’a dan dukungan kepada untuk sembuh. Ajak anak kita yang menjadi korban narkoba untuk merefleksikan masalah yang dialaminya, dan ajak untuk mengambil pelajaran sebagai bahan untuk menata kembali masa depan.

Kelima, perlu ada pendidikan atau sosialisasi anti narkoba bagi orang tua. Orang tua harus tahu tentang jenis dan modus peredaran narkoba, ciri-ciri narkoba, ciri-ciri pengguna narkoba, cara mengantisipasi bahaya narkoba, cara menangani korban narkoba, cara melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam pencegahan bahaya narkoba, dan sebagainya. Dengan demikian, para orang tua menjadi melek tentang bahaya narkoba sebagai bekal dalam membina anak-anaknya.

Penulis, Widyaiswara LPMP Jawa Barat, Pemerhati Masalah Sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun