Oleh:
IDRIS APANDI
Geliat gerakan literasi sedang terjadi dimana-mana, termasuk di MTs Al Mukhtariyah Rajamandala Kabupaten Bandung Barat. Madrasah setingkat SMP ini pun sangat bersemangat membangun dan membumikan gerakan literasi. Beragam cara dilakukan untuk mewujudkannya. Jika merujuk kepada judul tulisan ini, 1001 cara, memang cara yang dilakukan tidak sampai sebanyak itu, tetapi itu hanya gambaran terhadap semangat dan keseriusan madrasah ini terhadap gerakan literasi. Kebetulan madrasah ini, menjadi madrasah yang menjadi mitra program USAIDS PRIORITAS tahun 2013-2017 sehingga berbagai program yang dilakukan merupakan hasil binaan program tersebut.
Berdasarkan informasi yang Saya dapatkan dari Ruba Nurzaman, salah seorang guru di madrasah tersebut, ada beberapa program yang dilakukan di MTs Al Mukhtariyah dalam membangun budaya literasi, antara lain:
Kegiatan Muhadoroh
Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari sebelum masuk kelas semua siswa dan guru membaca Al-Qur’an (surat-surat pilihan : Waqi’ah, Yasin, Arrahman, dll) dilanjutkan membaca surat-surat pendek, membaca asmaulhusna dan shalawat secara bersama-sama. Dilanjutkan membaca buku bacaan. Kegiatan dimulai pukul 06.50 s.d 07.30 WIB. Khusus untuk hari senin dan sabtu sesi membaca buku diganti dengan menyampaikan hasil bacaan atau membacakan cerpen hasil karya siswa. Kegiatan ini bertujuan agar siswa terbiasa membaca  dan hafal Al-Qur’an serta gemar membaca.
Menata Perpustakaan
Penataan Perpustakaan merupakan hal penting bagi kami agar siswa merasa senang dan nyaman ketika berada didalam perpustakaan sehingga minat baca siswa meningkat. Kami merubah perpustakaan yang tadinya hanya sebatas gudang buku menjadi taman untuk membaca. Tadinya siswa datang ke perpustakaan hanya untuk meminjam buku itupun buku pelajaran sekarang mereka ke perpustakaan untuk membaca dan meminjam buku. Pelayanan perpustakaan diubah dari konvensional ke pelayanan sistem digital sehingga ketika siswa masuk dan atau meminjam serta mengembalikan buku tidak harus menulis lagi, cukup dengan menginput nomor anggota dan mengarahkan barcodebuku ke barcodescanner. Setelah melakukan penataan perpustakaan terjadi lompatan luar biasa kunjungan siswa ke perpustakaan, yang asalnya tidak sampai 100 kunjungan per bulan sekarang rata-rata mencapai 4000 kunjungan dalam setiap bulan.
Menata Lingkungan Sekolah dan Kelas
Manfaatkan ruang kosong atau taman sekolah untuk dijadikan tempat menyimpan buku dan membaca yang nyaman bagi siswa, menyediakan sudut baca ditiap kelas, memanfaatkan mading kelas dan mading sekolah untuk dijadikan sarana pembelajaran dan membaca siswa, memanfaatkan produk pembelajaran berbasis literasi siswa yang ditempel di dinding kelas agar mudah dibaca oleh siswa.
Memastikan Ketersediaan Buku Bacaan