10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kaitan dengan modul 1, guru berperan sebagai pendidik yang tugas utamanya adalah "menuntun" segala kodrat yang dimiliki oleh anak, baik kodrat alam maupun kodrat zamannya, agar anak meraih kemerdekaannya dalam belajar. Oleh karena itu guru harus memahami setiap karakter anak baik dari segi minat, bakat ataupun juga gaya belajarnya. Dalam proses menuntun, guru berperan sebagai pamong, yang mengedepankan azaz pratap trikolaka "ing ngarso sung thulodo, ing madyo mbangun karso, dan tut wuri handayani" dalam kepemimpinannya di pembelajaran.
Dibutuhkan nilai-nilai kebajikan agar setiap keputusan yang diambil oleh guru merupakan keputusan yang paling tepat dengan resiko yang paling minim bagi semua pihak, terutama bagi kepentingan / keberpihakan pada anak didik kita. Nilai-nilai kebajikan tersebut dapat berupa : keadilan, tanggung Jawab, kejujuran, bersyukur, lurus hati, berprinsip, integritas, kasih Sayang, rajin, komitmen, percaya Diri, kesabaran, dan masih banyak lagi. Mengajarkan nilai-nilai kebajikan merupakan hal kunci yang perlu diajarkan kepada murid-murid kita. Selain itu terdapat nilai khusus bagi Calon guru Penggerak yang akan menjadi role model bagi murid yaitu : mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid , tentunya akan sangat memengaruhi paradigma dan prinsip pengambilan keputusan seorang Guru Penggerak .
Kaitan dengan modul 2 yakni setiap keputusan harus bisa mengantarkan peserta didik pada kemerdekaan belajar. Kemerdekaan belajar tersebut dapat didapatkan salah satunya dengan cara pembelejaran berdiferensiasi. Baik diferensiasi produk, konten maupun  proses.
Selain itu, diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills) untuk mengambil keputusan.
Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh (mindfullness) untuk menghantarkan muridnya menuju profil pelajar pancasila.
Diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara sadar penuh (mindful). Dengan latihan berkesadaran penuh, maka seseorang dapat menumbuhkan perasaan yang lebih tenang dan pikiran yang lebih jernih, yang akan berpengaruh pada keputusan yang lebih responsif dan reflektif.
Setiap keputusan yang kita ambil akan ada konsekuensi yang mengikutinya, dan oleh sebab itu setiap keputusan perlu berdasarkan pada rasa tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal dan berpihak pada murid.
Â
11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Pemahaman saya terhadap modul ini adalah perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral. Sebuah kasus dikatakan dilema etika jika berkaitan dengan pengambilan keputusan antara kasus yang sama-sama benar dan dianggap dilema etika jika kasus tersebut berkaitan dengan keputusan benar lawan salah.