Mohon tunggu...
Idris
Idris Mohon Tunggu... Guru - Hidup disayang mati dikenang

Sang Penembus Kabut

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibuku, Pahlawanku

27 Januari 2021   12:27 Diperbarui: 27 Januari 2021   12:40 2195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu...
Saat kuterlahir ke dunia,
Kau pertaruhkan jiwa dan ragamu,
Tak peduli dengan nyawa dikandung badan,
Asal kuterlahir sempurna menjadi manusia seutuhnya.

Ibu...
Kau besarkan aku dengan asihmu,
Tak pernah marah, saat ku salah
Tak pernah lelah, saat kuperintah
Rasanya, kau tak rela melihat diriku jika tak bahagia.

Ibu...
Kau pahlawan hidupku, pahlawan sejatiku
Kasihmu yang tulus sepanjang masa,
Kan kukenang selamanya,
Tanpa lupa berusaha membalasnya.

Ibu...
Harta dan tenagaku, tak cukup untuk membalas jasamu
Hanya saja aku memiliki seuntai asa,
Ingin berbagi kebahagian denganmu,
Tanpa mengenal waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun