Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketing/Content Writer

Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kesenjangan Upah: Bagaimana Kebijakan Pemerintah Melindungi Anak Muda?

15 Januari 2025   15:15 Diperbarui: 15 Januari 2025   14:23 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Sosialisasi Kebijakan Pemerintahan. (Sumber: lampung.nu.or.id/Istimewa)

Di era modern ini, permasalahan disparitas upah masih menjadi perbincangan hangat terutama di kalangan generasi muda yang memasuki dunia kerja. Ketimpangan gaji sering kali menjadi tantangan besar bagi generasi muda saat mereka memulai perjalanan kariernya. Pemerintah berperan penting dalam melindungi generasi ini melalui berbagai kebijakan. Namun, seberapa efektifkah langkah-langkah tersebut?

Realita Kesenjangan Upah di Kalangan Anak Muda

Bagi banyak generasi muda, memasuki dunia kerja memiliki ekspektasi yang tinggi. Mereka berharap menerima gaji yang mencerminkan pendidikan, pengalaman, atau bahkan keterampilan unik mereka. Sayangnya, kenyataan seringkali berkata sebaliknya. Banyak perusahaan cenderung menawarkan upah minimum kepada pekerja muda, meskipun mereka menunjukkan produktivitas yang signifikan.

Salah satu penyebab utama kesenjangan ini adalah asumsi bahwa generasi muda kurang berpengalaman. Perusahaan sering kali menggunakan alasan ini untuk membenarkan pembayaran mereka yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang lebih senior. Namun, pekerja muda sering kali membawa ide-ide segar, kemampuan cepat beradaptasi dengan teknologi, dan etos kerja yang kuat, yang semuanya sangat berharga dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.

Kebijakan Pemerintah: Apakah Sudah Memadai?

Di Indonesia, pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk melindungi pekerja muda, seperti upah minimum regional (UMR) dan program pelatihan kerja seperti Kartu Prakerja. Inisiatif-inisiatif ini bertujuan untuk memberikan perlindungan tingkat dasar bagi pekerja muda, memastikan mereka memperoleh penghasilan yang layak. Namun pertanyaannya adalah: apakah kebijakan-kebijakan ini cukup?

UMR kerap memicu perdebatan karena tidak semua daerah bisa menetapkan standar yang benar-benar mencerminkan biaya hidup. Kaum muda di kota besar seperti Jakarta mungkin merasa UMR tidak mampu menutupi biaya hidup mereka yang tinggi, sedangkan di daerah lain, UMR mungkin dianggap cukup. Ketidakseimbangan ini menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi.

Program pelatihan kerja pemerintah memang menawarkan keterampilan baru, namun tidak selalu selaras dengan tuntutan pasar kerja. Kaum muda yang telah menyelesaikan sesi pelatihan ini sering kali mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan mungkin masih mengalami diskriminasi upah.

Bagaimana Anak Muda Bisa Dilindungi Lebih Baik?

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki situasi ini. Pertama, pemerintah harus bekerja lebih erat dengan dunia usaha untuk mengembangkan kebijakan yang lebih adil dan transparan. Misalnya, insentif pajak dapat ditawarkan kepada perusahaan yang memberikan upah yang setara kepada pekerja muda berbakat, tanpa diskriminasi berdasarkan usia atau pengalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun