Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketing/Content Writer

Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ketika Gaji Tak Lagi Cukup, Bagaimana Mengatasi Kesenjangan Penghasilan di Perkotaan?

8 Desember 2024   15:48 Diperbarui: 8 Desember 2024   15:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Gedung di Perkotaan (Sumber: Freepik/evening_tao)

Di kota-kota yang sibuk, apalagi dengan biaya hidup yang terus meningkat, banyak karyawan yang merasa gajinya sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tren ini sangat meresahkan dalam konteks pertumbuhan perkotaan yang pesat, dimana pengeluaran untuk perumahan, transportasi dan kebutuhan sehari-hari melonjak. Meskipun pendapatan mungkin tampak memadai pada awal karir, tantangan kehidupan perkotaan membuat pendapatan tersebut tidak lagi cukup. Bagaimana kita bisa mengatasi kesenjangan pendapatan ini dan tetap hidup nyaman?

Kesenjangan Penghasilan dan Biaya Hidup di Perkotaan

Biaya hidup di kota besar jauh lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Perumahan merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampaknya. Di kota-kota seperti Jakarta, Surabaya dan Bali, biaya sewa rumah atau apartemen terus meningkat setiap tahunnya, bahkan untuk akomodasi yang lebih kecil. Hal ini dapat menjadi beban berat bagi pekerja yang memperoleh gaji normal. Selain itu, ada kebutuhan penting lainnya yang harus dipenuhi seperti transportasi, pangan, dan pendidikan anak.

Pada saat yang sama, kenaikan upah di banyak bidang tidak sejalan dengan melonjaknya biaya hidup. Banyak karyawan yang merasa terjebak dalam situasi di mana gaji mereka tetap tidak berubah, meski biaya hidup mereka meningkat. Hal ini berdampak pada semakin melebarnya kesenjangan pendapatan.

Beradaptasi dengan Meningkatnya Biaya Hidup

Menghadapi situasi ini, beradaptasi terhadap perubahan menjadi salah satu tindakan utama yang harus dilakukan. Penting untuk meningkatkan keterampilan Anda atau memperluas wawasan Anda untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik. Ketika pasar kerja menjadi semakin kompetitif, memiliki keterampilan khusus akan membuat Anda lebih menarik bagi pemberi kerja. Mengejar keterampilan baru melalui kursus online atau pendidikan formal adalah investasi berharga di masa depan Anda.

Faktanya, tidak semua orang mempunyai akses langsung terhadap pelatihan atau pendidikan tambahan. Oleh karena itu, masyarakat perkotaan harus melakukan pendekatan yang lebih inventif dalam mencari peluang. Banyak orang kini mencari penghasilan tambahan dengan meluncurkan usaha kecil-kecilan, melakukan penjualan online, atau mengambil pekerjaan lepas di samping pekerjaan utama mereka. Hal ini muncul sebagai alternatif yang menjanjikan di era digital yang kita jalani. Dengan memanfaatkan teknologi dan platform online, peluang untuk menghasilkan pendapatan tambahan semakin terbuka.

Meningkatkan Pengelolaan Keuangan

Pendekatan praktis untuk mengurangi kesenjangan pendapatan adalah dengan meningkatkan keterampilan pengelolaan keuangan. Banyak karyawan yang hanya mengandalkan pendapatan bulanannya tanpa memikirkan bagaimana cara mengelola pengeluaran dan tabungannya secara efektif. Dengan membuat anggaran, memprioritaskan hal-hal yang benar-benar diperlukan, dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, seseorang bisa mulai meringankan beban keuangannya.

Selaain itu, menabung atau berinvestasi, meski dalam jumlah kecil, adalah kunci untuk mencapai keamanan finansial di masa depan. Kesalahpahaman yang umum terjadi adalah bahwa hanya orang-orang dengan pendapatan tinggi yang dapat menabung atau berinvestasi. Padahal, dengan dedikasi dan konsistensi, siapa pun bisa memulai perjalanan investasinya dengan modal kecil. Berinvestasi tidak terbatas pada saham atau real estat; ini juga dapat melibatkan pengembangan keterampilan atau menciptakan bisnis sampingan yang memberikan penghasilan pasif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun