Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketer/Content Writer

Menghidupkan tulisan dengan gaya santai namun informatif. Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Ekspor Produk Lokal, Apa yang Menghambat Indonesia untuk Mendunia?

23 November 2024   13:42 Diperbarui: 27 November 2024   23:50 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Seorang Wanita sedang Berbelanja. (Freepik/jcomp)

Indonesia adalah permata sejati dalam hal produk lokal yang khas dan berkualitas unggul. Negara ini memiliki kekayaan sejarah rempah-rempah yang menarik para penjelajah Eropa, serta tekstil tradisional seperti batik dan bahan tenun yang telah mendapatkan kekaguman internasional. 

Namun fakta menunjukkan peran Indonesia di pasar global belum mencerminkan potensi besarnya. Apa saja kendala yang membuat produk lokal Indonesia tidak bisa bersinar di kancah dunia?

Kualitas Produk yang Belum Konsisten

Inkonsistensi dalam kualitas produk adalah salah satu tantangan terbesar. Banyak produk lokal yang memiliki keunikan dan potensi untuk bersinar, namun seringkali tidak memenuhi standar internasional. 

Konsumen global, khususnya di pasar premium, tertarik pada detail seperti daya tahan, estetika, dan kebersihan. Sayangnya, beberapa usaha kecil mungkin mengabaikan faktor-faktor penting ini karena keterbatasan teknologi atau pendanaan.

Misalnya, kerajinan tangan dari Indonesia sering diapresiasi, namun pengemasan dan pengendalian kualitasnya mungkin tidak selalu memenuhi harapan konsumen luar negeri. 

Begitu pula dengan makanan tradisional seperti sambal terkadang tidak memenuhi standar yang dipersyaratkan di negara tujuan ekspor karena tidak mematuhi peraturan pangan setempat.

Branding yang Masih Lemah

Dalam lanskap digital saat ini, branding yang efektif adalah segalanya. Sayangnya, banyak produk lokal Indonesia yang masih bekerja keras membangun identitas merek yang kuat. 

Batik, misalnya, sering dipandang sebagai "produk Asia Tenggara" dan bukan sebagai ciri khas Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun