Rasanya baru kemarin kita bersua, saling bertukar kata tanpa merasa perlu menanyakan nama
Rasanya belum lama aku melihatmu dalam tawa selepas itu, memamerkan sesungging senyum yang beningnya serupa kaca
Tak ada dendam disana
Tak ada luka yang harusnya tersisa
Kau dengan angkuhmu adalah representasi sempurna kokohnya cakrawala
Tapi lukisanmu berbicara banyak
Banyak sepi yang kau gambar
Gambar-gambar pedih yang mengoyak
Mengoyak megahnya bingkai yang membungkus tubuhmu
Rasanya baru kemarin
Harum tubuhmu yang memikat
Kini tak terjamah
Berganti memudar
Tak lagi bisa kulihat warnanya
Kau yang mengangkasa
Membawa semua cerita luka yang pernah kau bagi
Meninggalkan serta penggalan hati yang pernah kau beri
Jauh
Tak terlihat di angkasa
Meski sempat terlihat
Tenagaku telah habis untuk sekedar mendekat
Meski aku mengulurkan tangan
Kau tak terdengar lagi di balik awan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H