KKN BTV 3 UNEJ Kel 80: Pemanfaatan Media Sosial Untuk Pengembangan UMKM krupuk Mansur Dengan Branding produk diDesa Tongas Kulon.
Pada tahun 2021 pandemi masih belum berakhir, Universitas jember ( https://unej.ac.id ) juga masih melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat yang di sebut dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata), meskipun dalam keadaan pandemi tidak mengurangi semangat mahasiswa untuk tetap melaksanakannya secara daring (dalam Jaringan). Kuliah Kerja Nyata kemudian di beri nama dengan KKN BTV 3 ( Kuliah Kerja Nyata Back TO Village) yang mana KKN ini di lakukan oleh setiap mahasiswa di daerahnya masing-masing,dengan ini KKN dengan tetap menerapkan protocol kesehatan, saya merupakan salah satu pelaksana KKN BTV 3 di daerah asal saya yaitu di dusun Pohgosong, desa Tongas Kulon, Kec. Tongas, Kab, Probolinggo, tepatnya di Rt 004 Rw 011.
Tongas Kulon merupakan salah satu wialayah yang ada di bagian barat kecamatan Tongas,tepatnya di perbatasan Kab probolinggo, dan Kab pasuruan. Desa ini tergolong cukup luas, dengan jumlah pendudukan sekitar 1.500 jiwa di berbagai golongan. Mata pencaharian masyarakat sebagian besar yaitu berdagang/ UMKM dan petani. Pada saat terjadi pandemic covid-19, seluruh masyarakat merasakan betul dampak yang terjadi akibat adanya covid-19 ini, di mana pasar yang menjadi salah satu tempat umum untuk memasarkan dagangannya,bebrapa saat di tutup untuk memutus mata rantai penularan covid-19 yang semain harinya semakin tinggi, hal ini membuat pendapatan para pelaku UMKM menjadi menurun drastis, karena menurunnya angka permintaan barang, dan banyaknya penjual sayur yang berhenti berjualan untuk sementara waktu. Dengan ini, saya mengusung judul KKN “Pemanfaatan Media Sosial Untuk Pengembangan UMKM krupuk Mansur Dengan Branding produk diDesa Tongas Kulon.” Untuk membantu mengembangkan usaha nya yang sempat berhenti beberapa waktu. Dengan harapan dengan adanya program yang saya lakukan dapat menabah penghasilan mereka, dengan pemanfaatan media sosial sebagai pemasaran produk dengan branding yang daoat menarik pelanggan.
Gambaran program yang akan saya jalankan selama 30 hari kedepan, antara lain, memberikan pelatihan dan pendampingan mulai dari proses produksi, dan pengemasan produk yang baik dan benar, pemasaran produk di Media sosial untuk di jadikan sebagai wirausaha online, melakukan pendampingan pembuatan Media sosial Facebook dan cara mengaplikasikannya. memberikan pelatiahan pembuatan branding produk yang benar, pengambilan foto produk yang menarik untuuk pelanggan,untuk menunjang penjualan dan pemasaran produk, cara manajemen keuangan yang benar, setalh semua proses tersebut sudah di jalankan dan produk siap di pasarkan, kemudian produk akan di posting dan di pasarkan di sosial media melalui, facebook.
Pada minggu pertama, program yang akan saya kerjakan yaitu melakukan wawancara dengan sasaran, dengan di lakukan wawancara saya akan mengetahui permasalahan apa saja yang di alami oleh sasaran,setelah mengetahui permasalahan yang dialami oleh sasaran kemudian saya mengidentifikasi masalah dengan menemukan beberapa solusi yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang dialami, setelah menemukan solusi dari permasalahan yang dialami oleh sasaran, kemudian saya menjelaskan tentang program kerja yang akan saya kerjakan selama 30 hari kedepan kepada sasaran, dan dilanjut dengan pengenalan program kerja kepada sasaran.
Pada minggu kedua saya mulai melaksanakan program kerja saya selanjutnya,dimulai dari pelatihan dan pendampingan sasaran untuk membuat logo atau branding produk, yang menjadi ciri khas produk yang dimiliki oleh sasaran yaitu kerupuk kemudian, setelah selesai pembuatan branding produk lalu di print menjadi beberapa dan dilakukan pendampingan pembuatan akun akun Facebook untuk sarana pemasaran.
Pada minggu ke tiga saya mulai masuk ke dalam pendampingan proses pembuatan produk, mulai dari membuat adonan krupuk dengan bahan-bahan yang sudah di pakai sejak pertama membuat usaha ini, dengan melalui proses mencetak adonan ke dalam plastik , kemudian mengukusnya dala beberapa waktu, memotong sehingga mendapatkan ukuran yang sesuai dengan keinginan, menjemur kerupuk hingga kering dan siap di goreng, masuk dalam proses pengemasan, pengemasan produk di lakukan dengan cara tradisional dengan tambahan logo branding produk yang menarik. selan itu saya melakukan pelatihan dan pendampingan dengan menjelaskan tentang pentingnya manajemen keuangan, dan bagaimana cara memanajemen keuangan yang baik dan benar.
Pada minggu ke empat mulai masuk foto produk yang menarik para calon custumer, di lakukan sebagai cara untuk proses pemasaean,dan proses pemasaran produk melalui media sosial. Dengan pemnfaatan media sosial di harapkan pendapatan UMKM kerupuk masur dapat meningkat, seperti sebelum terjadi pandemi, sehingga taraf hidup masyarakat juga akan sejahtera.
(Idotun dur rofi'ah-180910302022-probolingg0-Bayu Taruna Widjaja Putra S.Tp, M. Eng, Ph.D)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H