Mohon tunggu...
Mujahid Firdaus
Mujahid Firdaus Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hanya manusia yang berjuang mencari makna...\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan Hilang

12 Juni 2012   16:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:03 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duhai kekasih,
Sungai alirnya terus mengalir hingga ke ujung dagu
Tak pelak jua kelopak daun berguguran
Yang jiwa tak kunjung temu cahaya
sunyi hanya sajak bersenandung

Duhai kekasih,
Aku kehilangan Tuhan
Tak ada ku rasa Ia dalam lorong
Tahukah engkau kemana aku mencari?

================================================

Fatamorgana di Malam hari

Aku sendiri di malam hari

di telan kegelapan pekat

angin-angin yang datang menghujam

hingga gemetar ke sukma

pandanganku pudar

setelah kehilangan cahaya dalam lorong

Wahai Tuhanku,

Dimana Engkau bersembunyi?

Tak sudikah menemani,

sampai diujung usia yang Engkau tentukan?


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun