Mohon tunggu...
IDNations.com
IDNations.com Mohon Tunggu... Karyawan -

Blog gado-gadonya Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melihat Banten dalam Angka

4 Oktober 2016   12:54 Diperbarui: 4 Oktober 2016   13:12 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
properti.kompas.com

Dirgahayu Banten! Selamat hari jadi tanah kelahiran (buat yang lahir di Banten) yang ke-16. Tak panjang lebar, yuk kita lihat Provinsi Banten. Keistimewaan dan kekurangannya dalam angka-angka.

Provinsi Banten

  1. Lebak adalah kabupaten/kota terluas di Banten yaitu 3.426,56 km2 atau 35,46% dari total luas wilayah Banten dan wilayah terkecil adalah Tangerang Selatan yang memiliki 1% dari luas Provinsi Banten.
  2. Kota Tangerang dan Tangerang Selatan hanya memiliki 3 sungai, sedangkan Kab. Pandeglang memiliki 96 sungai terbanyak di Banten.
  3. Danau/waduk/rawa terluas di Banten adalah Rawa Patrasana di Kab. Tangerang dengan luas 245 ha.
  4. Suhu tertinggi di Banten terjadi di bulan Oktober dengan suhu maksimal 37.40°C dengan rata-rata suhu 29.55°C.
  5. Bulan Juli adalah bulan kemarau Provinsi Banten karena BMKG mencatat curah hujan sabgat rendah hingga menyentuh 0.00 mm2 atau tak ada hujan sama sekali! Waw
  6. Selain menjadi kabupaten terluas, Lebak juga memiliki desa terbanyak yaitu 340 desa sekaligus memiliki kelurahan paling sedikit hanya 5 kelurahan. Hmmm…dari sini saja bisa dilihat pemerataan pembangunan daerah.
  7. PDI-P dan Golkar adalah partai politik paling besar di Provinsi Banten.
  8. Hampir 70% dari seluruh PNS di Banten bukan lulusan sarjana/strata satu.
  9. Lagi lagi Lebak, kabupaten dengankepadatan penduduk terrendahyaitu 371 jiwa untuk 1 km persegi.
  10. Kota Tangerang menjadi daerah terpadat penduduknya dengan perbandingan 13.299 jiwa untuk 1 km persegi. Waw, ruyek nya!
  11. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi di Provinsi Banten adalah Kota Tangerang Selatan dengan indeks 3,5% per tahun. Banyak yang nikah muda gituh? Hihihi.
  12. Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak 4,08% dari perempuan. Cewek yang masih jomblo gak usah khawatir ye….hehehe.
  13. Kamu nggak bakal nyangka kalau lebih dari 11% penduduk Provinsi Banten adalah balita 0-4 tahun! Wew yang jomblo dapat pasangan bayi…wkwkwkwk.
  14. Setiap keluarga di Banten rata-rata memiliki 4.08 anggota keluarga.
  15. Pengangguran tertinggi ada di wilayah Kabupaten Serang dengan total kurang lebih 9% dari angkatan kerja. Ayo kerja sob, jangan nongkrong mulu….hmmm.
  16. Tingkat pengangguran terendahberada di Kota Tangerang Selatan dengan jumlah tidak sampai 4% dari total angkatan kerja.
  17. Sektor lapangan kerja secara berurutan dari tertinggi di Banten yaitu industri, perdagangan (termasuk retail, hotel, dan restoran), usaha mandiri, dan pertanian (termasuk: kehutanan, peternakan, dan perikanan).
  18. Hanya 15% dari angkatan kerja Provinsi Banten yang bekerja mandiri/wirausaha.
  19. 71% pencari kerja di Banten adalah lulusan Sekolah Menengah Atas.
  20. Pencari kerja tertinggi berada di wilayah Kabupaten Tangerang.
  21. Upah Minimum Kabupaten (UMK)teringgi di Banten adalah Kota Cilegon (Rp. 3.078.057) dan UMK terendah adalah Kabupaten Lebak (Rp. 1.965.000).
  22. Tingkat kehidupan sosial (Indeks Pembangunan Manusia) tertinggi yaitu Kota Tangerang Selatan (79,38%) dan terendah yaitu Kabupaten Lebak (62,03%).
  23. 92,55% penduduk Banten beragama Islam. Tercatat ada 8.137 mesjid dan 14.574 mushola.
  24. Ada 690,67 ribu penduduk miskin di Provinsi Banten, naik 0,24% dari tahun sebelumnya menjadi 5,75% dari total penduduk.
  25. Rasio perbandingan guru dan murid SD di Banten sebesar 21,43% dan Kabupaten Pandeglang menjadi yang terendah dengan rasio 15,81%.
  26. Pandeglang disebut ‘Kota Santri‘nya Banten dengan memiliki 1186 pesantren baik salafi atau modern. Sedangkan Kota Cilegon hanya memiliki 38 pesantren.
  27. Kabupaten Serang hanya memiliki 1 rumah sakit sedangkan Tangerang Selatan memiliki 23 rumah sakit.
  28. Dari jutaan penduduk Banten hanya ada 3.272 tenaga medis (dokter).
  29. Diare adalah penyakit terbanyakdengan 265.549 kasus.
  30. Jumlah kelahiran bayi tahun 2015 tertinggi terjadi di Kabupaten Tangerang dengan 70.285 kelahiran.
  31. 138 kasus HIV terjadi di Kabupaten Tangerang sebagai wilayah tertinggi.
  32. Tindakan kriminal terbanyak ada di Kabupaten Tangerang dengan 3681 kasus.
  33. Kasus kriminal terbanyak di Banten adalah pencurian kendaraan bermotor. Hmmm…masih rawan begal ya!?
  34. Ada 1,65% penduduk Kabupaten Lebak hidup tanpa listrik.
  35. 58,07% warga Kabupaten Lebak masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Angka ini tertinggi di Banten.
  36. Di Kabupaten Pandeglang 36,31% rumah tangga tidak memiliki fasilitas MCK.
  37. Harapan hidup tertinggi ada di Kota Tangerang Selatan dengan 72,12% dan terendah di Kabupaten Pandeglang 63,51%.
  38. Kalau sobat mengira Lebak memiliki sawah terluas ternyata Pandeglang yang memiliki 54.768 ha sawah, terluas di Banten.
  39. Kabupaten Pandeglang adalahpenghasil buah mangga terbesar. Kalau sobat cari durian silakan ke Kabupaten Serang. Cari pisang? Jangan ragu untuk ke Kabupaten Lebak.
  40. Tangerang Selatan adalah satu-satunya wilayah di Banten yangtidak memiliki kawasan hutan.
  41. Jumlah pemilik sepeda motor terbanyak ada di Kabupaten Tangerang dengan 1.233.878 unit. Sedangkan pemilik mobil terbanyak di Kota Tangerang sebanyak 151.309 unit.
  42. 23,99% dari jumlah penduduk Provinsi Banten mengeluarkan uang antara 500-750 ribu setiap bulannya sebagai persentase terbesar.
  43. Provinsi Banten menempati peringkat ke-8 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kalah jauh dari tetangga Provinsi DKI Jakarta di urutan teratas.
  44. Sedikit yang tahu ternyata di Tahun 2015 Provinsi Banten berada di urutan ke-5 provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak.

Apa yang kamu bayangkan dan harapkan setelah 16 tahun Provinsi Banten??

Sumber: data BPS Provinsi Banten Tahun 2015.

 

Tulisan ini dapat dilihat juga di IDNations.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun