Mohon tunggu...
Idham Fathul Akbar
Idham Fathul Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kuliah sampai tipes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gawat! Virus Covid-19 Kembali Naik, Haruskah Mahasiswa Daring?

3 Desember 2022   13:00 Diperbarui: 4 Desember 2022   09:12 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Surakarta, Kompasiana -- Berbagai dampak dari virus Covid-19 sangat dirasakan dalam bidang pendidikan di Indonesia. Karena penyebaran virus begitu cepat dan munculnya varian baru menyebabkan banyak pihak kembali melakukan aktivitas secara online (daring) untuk menghadapi musibah ini. Mulai dari pemerintah, tenaga pendidik, orang tua dan mahasiswa.

Banyak dampak negatif yang timbul dari virus Covid-19 yang berupa hambatan dalam proses pembelajaran online (daring). Hambatan ini dari  beberapa dosen yang kurang mempunyai edukasi tentang bagaimana cara melakukan pembelajaaran jarak jauh (daring).

Banyak mata kuliah yang kurang efektif apabila di lakukan di rumah, harus ada koordinasi komunikasi antara dosen dan mahasiswa apabila mahasiswa belum paham dengan materi yang di ajarkan .

Selama pembelajaran online (daring) mahasiswa kesulitan memahami materi dan mengerjakan tugas praktik karena mereka mengerjakannya secara otodidak. Tidak hanya itu, kondisi jaringan internet yang kurang memadai dan kendala teknis aplikasi atau perangkat menjadi hambatan bagi mahasiswa.

Untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 pembelajaran online (daring) dinilai sebagai solusi terbaik. Perguruan tinggi dengan manajemen baik memiliki pembelajaran online (daring) yang berjalan dengan cukup baik, dosen memberikan materi praktik dalam bentuk video dan penugasan.

Pembelajaran online (daring) ternyata memiliki dampak positif di tengah masa pandemik virus Covid-19 mahasiswa dapat menghemat uang jajan dan kendaraan. Dari perspektif dosen, kerja dari rumah memiliki keuntungan bisa lebih fleksibel dan tidak mengikuti jam masuk kantor.

Pembelajaran jarak jauh sebenarnya solusi terbaik untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19. Meskipun demikian, banyak hambatan dalam proses pelaksanaannya. Pemerintah sudah melakukan yang terbaik sesuai dengan kemampuannya dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Penerapan protokol kesehatan tidak sepenuhnya dapat melindungi mahasiswa dan dosen dari paparan virus Covid-19. Perguruan tinggi harus menerapkan proses pembelajaran hybrid seperti tahun-tahun sebelumnya supaya penyebaran virus Covid-19 tidak bertambah.

Untuk mendapatkan efektifitas pembelajaran yang baik saat ini memang memerlukan kerjasama dari segala pihak mulai dari pemerintah yang memikirkan fasilitas pembelajaran mahasiswa, dosen harus memutar otak untuk menghasilkan variasi pembelajaran online (daring) yang menarik dan tidak monoton agar mahasiswa tidak bosan dalam melakukan pembelajaran.

Orang tua harus kerja keras untuk memberikan fasilitas belajar anaknya, padahal banyak orang tua kehilangan pekerjaannya dan harga bahan pokok semakin melonjak tinggi karena kenaikan BBM di masa pandemik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun