Perkenalan saya dengan kang imu berawal di salah satu Perguruan Tinggi Kota Cirebon, yaitu Sekolah Tinggi Sains Islam BCU Cirebon. Dilihat dari perwakan badan tidak begitu tinggi dan gemuk, kang imu nama panggilannya. Kang Imu sendiri bernama asli Nimuli Abbas, beliau seorang dosen STSI BCU Cirebon untuk matakuliah manajemen pendidikan.
Singkat cerita akhirnya saya mencari tentang kepribadian beliau, ternyata beliau tinggal di satu desa bernama Desa Astanajapura. Pada hari yang saya tidak direncanakan akhirnya berkunjung kerumahnya. Dirumah beliaulah mulai bercerita tentang kerajaan japura, dulu waktu jaman kerajaan khusus di tanah Cirebon berdirilah kerajaan Pajajaran di bawah perintah raja prabu siliwangi. Dan salah satu cucunya bernama Syekh Syarif Hidayatullah lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati.
Kang Imu bercerita, waktu masih ada peperangan, kerajaan majapahit selalu tidak bisa menembuh kerajaan pajajaran. Karena letak Pajajaran di pusat kota cirebon sedangkan majapahit untuk ke kota harus melewati daerah japura. Karena Kerajaan Japuran berkerjasama dengan kerajaan siluman  dengan rajanya bernama Jaran Sari dan Kuda Sinanggilah pintu masuk kerajaannya di daerah perbatasan Desa Pangarengan Kec. Pangarengan dan Desa Kanda Waru Kec. Mundu tepatnya di daerah sungai kali palu. Para prajurit majapahit tutas habis dikarenakan bantuan kerajaan siluman sebelum sampai pada kerajaan Pajajaran. Konon menurut kang imu, prajurit itu hilang entah kemana.
Selain bercerita tentang kerjasama kerajaan siluman kang imu juga bercerita tentang adanya 53 kerajaan dijawa barat. Obrolan sore bersama kang imu cukup panjang dan menambah wawasan masa dahulu tentang kerajaan. Semoga cerita obrolan sore ini bisa memberikan wawawan bagi saya dan anda tentang kerajaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H