Mohon tunggu...
Waldy
Waldy Mohon Tunggu... -

Slow but Sure

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Rio Haryanto (Indonesia) Diperas Manor Racing

14 Februari 2016   17:09 Diperbarui: 1 Maret 2016   14:34 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antusias tv nasional dalam menyiarkan sebuah pertandingan olahraga, berbanding lurus dengan popularitas cabang olahraga tersebut di Indonesia.

Misalnya sepakbola, di setiap musim kompetisi baik nasional apalagi internasional, stasiun-stasiun tv nasional dipastikan akan berebut hak siar kompetisi tersebut di dalam negeri, baik itu jangka pendek (1 musim) maupun jangka panjang (2-3 musim). Mungkin banyak yang tidak setuju kalau ini tidak berlaku di cabang Bulutangkis yang juga cukup populer di Indonesia. Tapi, setiap kali turnamen bertaraf internasional yang digelar didalam negeri seperti Indonesia Open Superseries Premier, Indonesia Master dan Kejuaraan Dunia, stasiun tv nasional pun pada berebut hak siarnya. Bahkan di level Kejuaraan Nasional lalu pun disiarkan Kompas TV.

Bukti jika Bulutangkis cukup menjual di negeri ini adalah, saat Kompas TV menjadi pemegang hak siar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 lalu. Saat itu, setiap pertandingan yang disiarkan discramble (diacak) Kompas TV untuk pengguna tv Parabola. Untuk menyaksikan pertandingan di semua babak, Kompas TV hanya menyiarkannya di TV berbayar K-Vision.

Menyoal Rio Haryanto yang masih harap-harap cemas tentang kepastiannya mengikuti ajang balap Formula 1 (F1) musim depan, ada kaitannya dengan yang dijelaskan diatas. Ajang balap F1 masih kalah populer dibanding cabang olahraga lain di negeri ini, terbukti tidak satupun stasiun tv nasional yang menyiarkan secara langsung ajang balap mobil nomor 1 dunia ini.

Popularitas F1 di Indonesia mungkin menjadi pertimbangan pihak-pihak terkait. Terlebih, kapasitas/kualitas Rio Haryanto dalam mengikuti ajang balap ini belum sepenuhnya menjanjikan, sehingga sangat berlebihan bagi negara menjamin keikutsertaan Ryo di F1 musim depan dengan bandrol besar seperti yang diberitakan media.

Namun bagaimanapun, tarik ulur kepastian di ajang balap F1 memang tidak layak diterima Rio Haryanto. Sebagaimana diberitakan media bahwa Menpora mengatakan, Rio sebenarnya sudah mengumpulkan dana 5,2 juta euro dari Pertamina dan Rp 100 miliar dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Namun, terganjal proses birokrasi dalam pencairan sehingga gagal memenuhi deadline dari Manor.

Nah, jika Menpora sudah memastikan itu, kenapa Rio masih terganjal proses birokrasi seperti yang disebutkan diatas. Bukankah lebih baik mengatakan bahwa Pemerintah tidak mampu membantu Rio Haryanto untuk mengikuti ajang balap jet darat musim depan, tidak ditarik ulur seperti itu?

Di sebuah media online juga disebutkan, Menpora Imam Nahrawi kaget biaya Wehrlein gabung Manor jauh lebih kecil dari Rio. Tapi saat bertemu dengan Managing Director of Manor Racing, Abdulla Boulsien di Kantor Menpora hari Kamis lalu, Menpora mengaku tidak sempat bertanya soal itu, padahal pertemuan itu khusus untuk membahas peluang Rio gabung di tim Manor.

Jika benar biaya Wehrlein gabung Manor memang jauh lebih kecil dari Rio memang patut dicurigai. Indonesia yang memang terkenal haus prestasi sangat rentan dikibuli. Sudah menjadi hal biasa jika salah satu anak Indonesia sedikit menonjol akan di blow up sedemikian rupa, bisa jadi hal ini yang dimamfaatkan Manor untuk memeras Rio Haryanto karena mereka tahu bahwa Rio akan di back up Pemerintah Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Manor Racing Team bukanlah tim yang diperhitungkan di F1. Jika memang Rio sudah gagal memenuhi deadline Manor, kenapa masih ditarik ulur tidak digugurkan saja?

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun