Salah satu Kementerian yang mendapat rapor merah sepanjang tahun lalu adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora). Dari semuanya (Kementerian), Kemenpora dinilai sebagai Kementerian yang kinerjanya paling buruk di tahun lalu. Dengan hasil itu, maka sangat tidak wajar jika Menpora Imam Nahrawi masih dipertahankan Presiden Jokowi.
Selain di sepakbola dan penurunan prestasi kontingen Indonesia di Sea Games 2015, beberapa Cabang Olahraga (Cabor) juga tengah ditimpa masalah (dualisme). Dan sayangnya, urung terbenahi Menpora, diantaranya, Persatuan Tenis Meja (PTMSI), Berkuda (EFI) dan Senam (ISSI). Selain itu, konflik antara KONI dan KOI belum juga teratasi.
Baru-baru ini, ditengah carut marutnya keuangan negara, Menpora Imam Nahrawi malah akan mengucurkan dana sebesar Rp 100 M untuk membantu Ryo Harianto terjun di ajang balap Formula 1. Selain itu, kabarnya Menpora sudah berjanji, tahun depan akan mengelontorkan uang Rp 36 M untuk Ali Adrian bisa mengikuti ajang balap Moto2.
Sekalipun berhasil tampil di Formula 1, tidak ada jaminan kalau Ryo Harianto akan mampu bersaing disana. Malah bisa jadi, Ryo hanya sekedar numpang lewat saja, dan di musim selanjutnya malah ditendang timnya. Kalaupun mampu bertahan lebih lama (otomatis butuh dana besar lagi), apa untungnya bagi Indonesia jika Ryo hanya mampu bersaing di papan tengah saja, tanpa sekalipun Merah Putih akan berkibar di Podium tertinggi.
Kebijakan yang aneh, Rp 100 M bisa buat menghidupi 1000-10.000 Rumah Tangga miskin di Indonesia. Rp 100 M juta juga bisa membeli ratusan ekor Sapi agar harga Daging Sapi tidak semahal saat ini. Namun karena ambisi berkedok prestasi "semu", budget sebesar itu melayang selaju jet darat pacuan Ryo Harianto.
Sesat pikir, harusnya uang sebanyak itu, dipergunakan untuk membenahi infrastruktur olahraga yang masih sangat tidak layak. Bukan hanya Stadion, GOR, arena pacuan, atau malah renovasi Sirkuit Sentul yang bisa menggenjot pariwisata Indonesia, bukan untuk hal yang tidak perlu (produktif) seperti itu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H