[caption caption="Wikipedia.org"][/caption]
Di regional Asia Tenggara (Asean), bukan rahasia lagi kalau Thailand jadi momok Indonesia hampir disemua cabang olahraga (Cabor). Tercatat, Indonesia cuma menang di cabor bulutangkis. Meski begitu, di sektor tunggal putri, Indonesia saat ini terbilang sudah tertinggal dari Thailand.
Namun Indonesia boleh sedikit berbangga, pasalnya perolehan medali Indonesia ternyata sedikit lebih baik dari 9 negara Asean lain termasuk Thailand sepanjang gelaran Olimpiade musim panas.
Seperti diketahui juga, distribusi medali bagi Indonesia  di Olimpiade yang terbanyak memang dari cabor bulutangkis. Sejauh ini, Indonesia sudah mengoleksi 18 medali bulutangkis dari Olimpiade. Medali-medali tersebut, terdiri dari dari 6 Medali Emas, 6 Perak dan 6 Perunggu.
[caption caption="Seputar Pemalang"]
Terakhir, pahlawan bulutangkis Indonesia di Olimpiade berhasil menyumbang 3 medali sekaligus, yakni 1 Emas 1 Perak dan 1 Perunggu bagi Indonesia dari Beijing 2008.
Medali emas kala itu disumbang Markis Kido/Hendra Setiawan yang tampil dengan status unggulan teratas. Di partai puncak, ganda putra yang saat ini sudah tidak berpasangan lagi, mampu mengandaskan wakil tuan rumah Cai Yun/Fu Hai Feng, sedangkan Perak disumbang Nova Widiyanto/Lilyana Natsir dari sektor ganda campuran, setelah di final dikalahkan wakil Korea.
Medali Perunggu dan yang terakhir dari cabor bulutangkis disumbang tunggal putri, Maria Kristin Yuliantin. Tampil kurang diperhitungkan di Olimpiade kala itu, Maria berhasil menembus semifinal meski kemudian kalah dan berhasil meraih Perunggu setelah menang diperebutan tempat ketiga.
Sial bagi Indonesia di Olimpiade 2012 lalu. Meski turun dengan kekuatan penuh, dewi fortuna rupanya belum berpihak ke Indonesia. Bulutangkis yang kala itu jadi sorotan setelah 3 pasang ganda putri didiskualifikasi (1 diantaranya wakil Indonesia) Indonesia harus pulang tanpa meraih satu pun medali dari cabor bulutangkis. Capaian terbaik Indonesia hanya di sektor ganda campuran yang diwakil Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir. Saat itu, pasangan ini berhasil menembus semifinal, sebelum akhirnya kalah dari Zhang Nan/Zhao Yunlei. Sayangnya lagi, pasangan ini juga harus mengakui keunggulan pasangan Denmark, Joachim Nielsen/Christina Federsen diperebutan medali Perunggu.
Di London 2012, Indonesia cukup mengenaskan. Sebab dari 22 atlet di kontengen Indonesia, pulang hanya membawa 1 Medali Perak dan 1 Perunggu yang disumbang Triyatno dan Eko Yuli Irawan dari cabor angkat besi. Tidak hanya Indonesia memang, tapi negara-negara Asean lainnya juga bernasib sama. Tercatat, di Olimpiade London, tidak satupun negara dari Asia Tenggara yang mampu meraih Medali Emas. Terbaik hanya 1 Perak dan 2 Perunggu yang diraih Thailand, disusul Indonesia dan Malaysia yang sama-sama meraih 1 Perak dan 1 Perunggu.
Thailand memang diatas Indonesia ditabel klasifika, sebab Thailand memang unggul raihan Medali Emas dari Indonesia. Selama ambil bagian di Olimpiade, Thailand berhasil meraih 7 Emas sedangkan Indonesia baru 6 medali. Tapi dari jumlah keseluruhan medali, Indonesia yang meraih 6 Emas 10 Perak dan 11 Perunggu sedikit lebih baik dari Thailand yang meraih 7 Emas, 6 Perak dan 11 Perunggu. Lebih jelasnya, berikut daftar raihan medali negara-negara Asia Tenggara di Olimpiade:
- Thailand. 7 Emas, 6 Perak, 11 Perunggu: 24 medali
- Indonesia. 6 Emas, 10 Perak, 11 Perunggu: 27 Medali
- Malaysia. 0 Emas, 3 Perak, 3 Perunggu: 6 Medali
- Filipina. 0 Emas, 2 Perak, 7 Perunggu: 9 Medali
- Singapura. 0 Emas, 2 Perak, 2 Perunggu: 4 Medali
- Vietnam. 0 Emas, 2 Perak, 0 Perunggu: 2 Medali
- Timor Lester, Kamboja, Laos dan Myanmar belum meraih medali.