Siapa lawan Indonesia di final aff 2016? Kalau boleh memilih, pemain juga rakyat Indonesia (kita) pasti memilih Myanmar dibanding Thailand.
Selain Myanmar cenderung lebih lemah dari Thailand, dengan lolosnya Myanmar ke partai puncak artinya akan muncul juara baru Asean seperti 2010 silam, karena kedua finalis (Myanmar dan Indonesia) memang belum pernah juara di turnamen 2 tahunan ini.
Bukan tidak mungkin Myanmar balikkan agregat gol di kandang Thailand meski itu ibarat pungguk merindukan rembulan. Namun, siapa yang menyangka dengan status underdog yang disandang dan sama sekali tidak terprediksi, Indonesia mampu bertahan sejauh ini.
Sepakbola tidak selalu soal kualitas tim, peruntungan pun terkadang sangat menentukan, seperti yang dilakukan Leichester di Premiere League musim lalu. Namun, harus diakui juga kalau yang dihadapi Myanmar kali ini memang jauh lebih berat dari yang dihadapi Indonesia, tentunya dengan komposisi peluang yang tidak lebih dari 30% atas Thailand.
Bagaimana jika Indonesia harus berhadapan dengan Thailand di partai pamungkas? Tentu akan lebih berat, namun bukan berarti itu masalah besar bagi Timnas Indonesia. Tim sekelas Belanda pun bisa dikalahkan Islandia, apalagi hanya sekelas Thailand atas Indonesia.
Rekor pertemuan Indonesia dengan Thailand terbilang buruk, dan Thailand saat ini memang terkesan superior di Asean. Namun dalam sebuah pertandingan (kompetisi), kita harus melupakan Jas Merah yang sempat dipopulerkan Bung Karno, agar kita tidak merasa kecil dan kalah sebelum bertanding.
Selain Thailand, Vietnam sebenarnya juga cukup istimewa di Asean, bahkan hanya Vietnam yang disebut-sebut mampu mengalahkan Thailand. Saat Indonesia harus berhadapan dengan Vietnam di partai Semifinal, banyak yang memprediksi Vietnam akan mudah melewati Indonesia, dan nyatanya?
Indonesia mampu mengalahkan Thailand. Bukan mimpi di siang bolong, bukan pula justifikasi sepihak. Di fase grup tepatnya pertandingan pertama Indonesia di grup A aff 2016, kedua tim ini (Indonesia dan Thailand) sempat bertemu meski Indonesia harus kalah 2-4 dari Thailand. Namun yang perlu dicatat dari pertandingan tersebut adalah, Indonesia mampu unggul terlebih dahulu dan mampu menciptakan 2 gol ke gawang Thailand.
Di aff 2010 lalu Indonesia juga sempat dihadapkan di situasi yang hampir sama (meski dengan kondisi yang berbeda). Saat itu, Indonesia sempat menang 5-0 atas Malaysia  di fase grup, namun Indonesia harus mengakui keunggulan Malaysia dengan agregat 4-2 saat kembali bertemu di partai final.
Pertahanan dan stamina selalu menjadi masalah bagi Indonesia, pun saat unggul dari Thailand di pertandingan pertama fase grup, terlebih di semifinal leg II beberapa saat lalu yang hampir memupuskan kemenangan Indonesia.
Lini belakang (pertahanan) Indonesia harus diakui memang lemah. Namun dari 1 pertandingan ke pertandingan yang lain, harus diakui juga ada peningkatan dengan beberapa rotasi yang dilakukan pelatih. Stamina? hmm pemain-pemain kita memang harus makin fokus lagi terlebih di menit-menit akhir pertandingan.
