Mohon tunggu...
Waldy
Waldy Mohon Tunggu... -

Slow but Sure

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Grand Prix Gold dan Tumpuan Indonesia di Princess Sirivannavari Thailand 2016

1 Februari 2016   17:00 Diperbarui: 1 Februari 2016   19:18 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BWF Grand Prix Gold (Gp Gold) adalah turnamen resmi kasta ketiga dibawah naungan federasi Bulutangkis dunia (BWF). Turnamen yang menawarkan hadiah (Prize Money) minimal USD 120.000 ini, diselenggarakan tiap tahun dibeberapa negara. Meski demikian, tidak sembarang negara berhak menyelenggarakan turnamen yang juga meyediakan 7.000 poin peringkat dunia untuk peraih gelar di turnamen ini. Sebab, BWF memang mematok beberapa syarat agar sebuah negara boleh menyelenggarakan turnamen ini.

Di level ini (ketiga), BWF juga menyelenggarakan turnamen lain bertitel Grand Prix (Gp). Bedanya, prestise turnamen Grand Prix tidak sama dengan Grand Prix Gold. Selain Prize Money yang disediakan dibawah Gp Gold, yakni minimal di USD 50.000, untuk gelar juara di turnamen ini juga hanya ada 5.000 poin saja. Maka tidak heran, pemain/pasangan yang tampil di turnamen ini adalah pemain/pasangan junior/lapis ketiga setiap negara Bulutangkis besar saja.

Kembali ke turnamen Gp Gold. Sepanjang tahun, turnamen ini hanya digelar sebanyak 13 kali di 12 negara saja, yakni di Malaysia, India, Thailand, Jerman, Swiss, Selandia Baru, China, China Taipei, Amerika Serikat, Indonesia, Korea Selatan dan Macau. Bedanya di tahun ini, Thailand akan menyelenggarkan turnamen ini sebanyak dua kali yakni di tgl 8 Februari dan 9 Oktober 2016 menyusul Jerman yang sebelumnya menggelar turnamen ini sebanyak 2 kali setiap tahunnya. Jadi, tahun ini, turnamen Gp Gold akan digelar sebanyak 14 kali di 12 negara. Dominasi Carolina Marin di beberapa turnamen besar, membuat BWF juga mempertimbangkan Spanyol untuk menggelar turnamen ini di tahun depan.

Beberapa negara penyelenggara turnamen Superseries seperti Indonesia, Korea, China, Malaysia dan Denmark, disematkan kata "Master" dibelakang nama negara untuk penyelenggaraan turnamen ini. Tapi, tidak semua dari turnamen-turnamen Master itu bersifat turnamen terbuka, sebagian hanya sebagai turnamen invitation yang pesertanya adalah undangan dari penyelenggara seperti di Denmark Master.

Sebagaimana di ketahui, tahun ini (2016) turnamen Gp Gold sudah diselenggarakan sebanyak 2 kali yakni di Malaysia dan India. Beruntung, dari 10 gelar yang disediakan di 2 ajang ini, Indonesia berhasil menjuarai 2 diantaranya.

By: Rejdo Prahananda

Turnamen Gp Gold ketiga tahun ini akan diselenggarakan di Thailand 8-13 Februari Minggu depan. Turnamen bertajuk Princess Sirivannavari Thailand 2016 ini, akan diselenggarakan di Nimibutr Stadium hari ini telah memasuki hari terakhir pendaftaran peserta turnamen. Sayangnya, tidak banyak pemain/pasangan Indonesia yang didaftarkan di turnamen ini.

Dari sekian banyak pemain unggulan, Indonesia hanya menempatkan 5 wakilnya yang diunggulkan di turnamen ini, yakni putra M. Ahsan Hendra Setiawan yang diunggulkan di tempat pertama, Angga Pratama/Ricky Karanda ditempat keempat dan Kevin Sanjaya/Markus Gideon ketujuh di nomor ganda putra. Selain itu, juara India Open 2016 Praven Jordan/Debby Susanto yang turt ambil bagian juga di tempatkan diunggulan kedua ganda campuran dan Ronald Alexander/Malati Daeva ditempat keenam di ganda campuran. Di nomor lain, Indonesia sama sekali tidak menempatkan 1 wakil pun di jajaran pemain unggulan.

Dari nama-nama diatas, tentu saja kita sangat mengharapkan agar Indonesia mampu meraih gelar di dua nomor tersebut, terlebih ganda unggulan kita, Ahsan/Hendra juga diturunkan di turnamen itu. Tapi mengingat sepanjang 2015 Ahsan/Hendra hanya juara di turnamen-turnamen penting, saya pribadi tidak mengharapkan keduanya berhasil juara, saya justru berharap Angga/Ricky lah yang keluar sebagai pemenang ganda putra, mengingat performa keduanya akhir-akhir ini memang tengah menurun. Di harapkan, setelah keduanya berhasil juara lagi, keduanya bisa fight kembali.

Turnamen ini (Thailand), bisa jadi adalah persiapan pasangan Ahsan/Hendra menuju All England. Sebagaimana diketahui, All England adalah turnamen Bulutangkis pertama dan salah satu terbesar dunia. Tahun lalu, pasangan peringkat dunia ini kehilangan gelar All England karena kalah dibabak-babak awal. Sebelumnya, ganda putra andalan Indonesia ini berhasil juara dengan mengalahkan pasangan Jepang, Kenichi Hayakawa/Hiroyuki Endo, di babak final.

Badminton Wonder Fans

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun