Mohon tunggu...
Waldy
Waldy Mohon Tunggu... -

Slow but Sure

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Format Baru Piala AFF

26 Maret 2017   14:33 Diperbarui: 26 Maret 2017   14:53 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tropi Piala AFF | Liputan6.com"][/caption]

Hitung-hitung menunggu pertandingan tim kesayangan PSMS Medan, melawan Persib Bandung yang akan disiarkan langsung dari Medan sore ini, ane mau memberitahu kalau Piala AFF atau yang biasa disebut Piala Suzuki 2018 akan diikuti 10 tim yang dibagi menjadi 2 grup.

Selain itu, kalau sebelumnya babak penyisihan digelar di 2 negara yang ditetapkan sebagai tuan rumah, mulai tahun depan masing-masing negara/tim akan menggelar 2 pertandingan kandang dan 2 pertandingan tandang dibabak penyisihan.

Untuk babak Semifinal, masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, juara dan runner up dari masing-masing grup akan lolos ke semifinal, dan akan melakoni 2 pertandingan kandang-tandang sebagaimana dikenal sebelumnya. Pun dengan partai final, tim-tim yang lolos dari semifinal, juga akan bertemu dua kali, yakni kandang-tandang seperti dilakoni Indonesia dan Thailand tahun lalu.

Ideal, karena masing-masing negara Asean akan terakomodir di Piala AFF. Selama ini, sependek yang diketahui, tim-tim yang lolos otomatis ke penyisahan grup, peringkat dunianya faktanya tidak lebih baik dari tim yang harus berjuang dari babak kualifikasi.

Namun, masih ada sedikit kejanggalan dari format baru ini menurut pendapat pribadi. Harusnya, partai final di tiap edisinya harus digelar sekali saja, seperti yang diterapkan di Liga Champions Eropa maupun Asia. Stadion yang akan menggelar partai final di setiap edisinya, bisa ditetapkan sebelum turnamen digelar atau sesudah penyisahan grup, saat memasuki babak Semifinal dengan mengesampingkan 4 tim/negara yang lolos ke babak ini.

Kalau pertandingan digelar ditempat netral, dengan begitu prestise Piala AFF otomatis akan terangkat jika dibandingkan dengan format yang selama ini dikenal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun