Kabar ditolaknya permintaan Menpora oleh FIFA sebenarnya memang bukanlah berita besar. Sebab, sebelumnya memang diprediksi bahwa Menpora tidak akan mendapat jawaban yang baik dari induk sepakbola dunia itu. Kenapa demikian. karena sejauh ini baik besar, berkembang apalagi yang terbelakang, belum ada satu negara pun yang bisa mengintervensi FIFA, sekalipun banyak yang tidak senang dengan federasi sepakbola itu.
Kalau banyak yang tidak senang, lalu kenapa mereka masih mengikuti FIFA. Jawabannya, karena para anggota FIFA selain Indonesia sekarang ini merasa FIFA lebih banyak baiknya ketimbang buruknya, dan sadar kalau cuma FIFA-lah yang mampu menyalurkan nafsu sepakbolanya.
Beberapa media hari ini telah merilis isinya (FIFA/balasan surat yang sebelumnya dikirim Menpora) melalui Tim Ad-Hoc yang diketuai Agum Gumelar, dan berikut isi surat tersebut tentunya sudah dalam Bahasa Indonesia:
“Kepada yang terhormat menteri (Kemenpora).”
“Kami (FIFA) mengetahui dan mengucapkan terima kasih atas surat yang dikirim pada 28 Januari 2016 terkait reformasi PSSI. Isinya mendapat atensi penuh dari kami.”
“Dalam konteks ini kami menyambut komitmen pemerintah Anda untuk bergabung dengan Komite Ad-hoc. Namun bentuk referensi komite tersebut secara formal telah disetujui langsung oleh Komite Eksekutif FIFa saat rapat pada 2-3 Desember 2015. Bentuk komite ini juga telah dikomunikasikan kepada Anda per tanggal 4 Desember 2015.”
“Konsekuensinya adalah kami tetap dengan referensi itu yang mana diungkapkan langsung oleh kunjungan level tinggi FIFA dan AFC di Indonesia pada 2-3 November 2015. Hal itu tak dapat diubah lagi.”
“Meski begitu kami sangat berharap pemerintah Anda sebagai stakeholder masih akan bergabung dengan usaha komite untuk menyelesaikan masalah Indonesia bersama, dengan tujuan melepas sanksi PSSI dan menominasikan perwakilan di komite.” Okezone.
Pertanyaan selanjutnya, apakah isi surat FIFA tersebut benar-benar seperti yang ditulis diatas? Aku sendiri belum ngelihat versi aslinya, tapi seperti yang sudah dirilis di beberapa media online lain, isinya kurang lebih sama dengan yang diatas.
Kalau memang benar demikian, aku cuma mau bilang Mengenaskan. Sebab, beberapa kalimat dalam surat tersebut diatas, memberi kesan bahwa FIFA sudah muak dan meluapkannya dalam surat tersebut. Jika demikian, dapat dipastikan itu jarena keras kepalanya (Pemerintah) Indonesia.
Selain berupa luapan emosi, paragraf-paragraf diatas juga berupa penegasan bagi Pemerintah bahwa Tim Ad-Hoc itu sudah menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk mengcounter upaya-upaya pengaburan yang dilakukan Menpora selama ini.
Dalam surat itu juga, yang dipakai untuk menganalogikan si penerima surat (Menpora) adalah kata "Anda", yang kemudian disertai kata Pemerintah. Kalau dalam bahasa Inggris disebut Your Government, bukan Indonesian Government yang tentu saja lebih formal.