Mohon tunggu...
Waldy
Waldy Mohon Tunggu... -

Slow but Sure

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bangkitnya Konsep Indra Sjafrie

25 Desember 2016   16:51 Diperbarui: 25 Desember 2016   17:55 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Timnas di turnamen Asia (http://m.bolabanget.com/)"][/caption]

5 (lima) tahun lalu tepatnya tahun 2011, terbentuklah sebuah tim (Timnas U-17) mewakili Indonesia di turnamen bertajuk HKFA International Youth Football Invitation Turnamen 2012 diarsiteki seorang pelatih yang saat itu masih kurang terkenal.

Turnamen yang digelar dengan sistem setengah kompetisi itu diikuti 4 tim dari 4 negara yakni tuan rumah Hongkong, Singapura, Macau dan Indonesia dimana Indonesia U-17 yang kala itu diarsiteki Indra Sjafrie (pelatih kurang terkenal) akhirnya berhasil memuncaki klasemen akhir dengan poin penuh, hasil dari kemenangan 4-1 dari Macau, 3-1 atas Singapura dan 1-0 dari tuan rumah Hongkong.

Setahun berselang, tim yang berhasil menjuarai HKFA International di Hongkong ini, kemudian berubah wujud dari Timnas U-17 menjadi Timnas U-18 untuk kembali akan mengikuti turnamen yang sama, dengan Indra Sjafrie tetap sebagai pelatihnya.

Di turnamen kedua yang diikuti tim yang sama ini, Timnas hanya meraih 1 kali kemenangan, yakni saat mengalahkan tuan rumah Hongkong dengan skor 2-0, dan 2 hasil imbang saat menghadapi tim Malaysia dan Singapura.

Meski begitu, Indonesia tetap mampu mempertahankan gelar meski hanya unggul agresifitas gol dari Malaysia yang mengumpulkan poin yang sama dengan Indonesia. Bukan hanya mempertahankan gelar, di HKFA International 2013, 2 pemain Indonesia Gavin Adsit dan Mariano pun menjadi pemain terbaik di turnamen ini.

Keberhasilan (2 kali) di HKFA International, membuat PSSI menargetkan juara bagi tim ini di AFF Youth Championship U-19 di tahun yang sama (2013). Tak pelak, hal ini membuat Indra Sjafrie harus bergerak cepat dan mencari pemain baru mengisi slot yang dianggap perlu dari ISL U-21 juga SAD Uruguay dan akhirnya membawa Indonesia mampu menjuarai turnamen yang digelar di Jatim kala itu.

Torehan yang diraih tim asuhan Indra Sjafrie membuat PSSI semakin percaya diri. Di kualifikasi Piala Asia U-19 tahun 2014, PSSI menargetkan lolos sebagai juara grup F meski saat itu se-grup dengan raksasa Asia, Korea Selatan. Tak butuh waktu lama, Indra Sjafrie kembali bergerilya (blusukan) menggelar seleksi untuk slot yang dianggap masih perlu. Dan usaha itupun kembali membuahkan hasil, Timnas pun lolos ke Myanmar dengan status juara grup F mengalahkan Korea di pertandingan terakhir.

Perjalanan Tim Indra Sjafrie, didapat sebuah bukti bahwa tim hebat sepakbola medioker tidak asal bentuk tapi butuh waktu dan kerja keras dengan modal yang tidak sedikit pula.

Akan ada 2 event besar didepan mata, yakni Sea Games 2017 dan Asian Games 2018 dimana Indonesia sebagai tuan rumahnya. Sebagai tuan rumah, tentu tidak ingin jadi biasa atau hanya penggembira saja. Di Korea 2014, Indonesia sempat tampil bagus dan lolos dari fase grup sebelum dikalahkan Korea Utara dibabak kedua. Di 2018 terlebih akan digelar di Indonesia, harapannya tentu lebih baik dari Asian Games sebelumnya.

Di Indonesia banyak talenta muda, Indra Sjafrie sudah membuktikan dan masih banyak yang menunggu sebelum mepetnya event terdekat 2017 nanti. Ada beberapa yang tampil di Piala Suzuki lalu, di tim ISC atau yang hanya bermain di akademi-akademi sepakbola. Konsep yang ditawarkan Indra Sjafrie di Timnas U-19 yang lalu terbilang cukup baik, namun masih butuh banyak penyesuaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun