Mohon tunggu...
Waldy
Waldy Mohon Tunggu... -

Slow but Sure

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

A.P.P.I Gigit Jari

16 Januari 2016   20:54 Diperbarui: 16 Januari 2016   21:02 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan antara klub dan PT Liga Indonesia (PT LI) untuk membahas gagalnya PT. LI memperoleh rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), menghasilkan kesepakatan menggelar turnamen jangka panjang secara Independen dan menanggalkan nama Indonesia Super League (ISL) yang katanya identik dengan PSSI.

"Terobosan yang diambil adalah PT Liga akan menjalankan kompetisi yang sebelumnya ISL. ISL bukan sekedar nama. ISL merupakan properti PSSI dan karena dibekukan Kemenpora 17 April, terobosan harus menggulirkan non-ISL," kata Joko Driyono selaku CEO. (Goal.com)

Menariknya, Presiden PSSI Lanyalla Mattalitti yang hadir dalam pertemuan tersebut menegaskan, kompetisi harus berjalan dibawah federasi, dalam hal ini PSSI. Selain itu, La Nyalla juga menyatakan, "Rencana kompetisi tanyakan kepada Liga Indonesia. Prinsipnya kita harus dibawah federasi, tidak ada yang lain" (bola.net).

Keputusan tersebut didukung penuh oleh klub. Selain pertemuan tersebut memang dihadiri 18 kontestan ISL 2015 lalu, Direktur PSM Makassar, Sumirlan, yang sebelumnya sempat sesumbar, sekarang berbalik mendukung PT. LI. Dalam sebuah wawancara beliau menyatakan, “Hampir semua klub yang hadir rapat mendukung turnamen jangka panjang dan mendukung PT Liga yang dipimpin oleh Pak Joko Driyono,” ungkap Ketua Tim 18 Klub, Sumirlan sesaat lalu. (rakyatku.com)

Kesimpulan

Tidak ada keinginan baik dari klub maupun PT. LI untuk berkoordinasi dengan Tim Transisi, karena memang tidak ada aturan yang membenarkan hal-hal seperti itu. Intinya, sesuai dengan apa yang disampaikan CEO PT.LI, Joko Driyono, pertemuan menghasilkan kesepakatan agar turnamen jangka panjang (kompetisi) dilaksanakan secara independen, tidak dengan PSSI maupun Tim Transisi.

Kalaupun ada desakan dari La Nyalla agar kompetisi harus dibawah federasi, hakikatnya La Nyalla menyerahkan semua ke PT. LI seperti "rencana kompetisi tanyakan ke Liga Indonesia" yang beliau sebutkan diatas.

Dengan demikian, karena PT. LI tidak akan berkoordinasi dengan Tim Transisi, hanya akan ada dua kemungkinan. Yang pertama, turnamen jangka panjang (kompetisi) tidak akan bergulir. Selain itu, Menpora beserta BOPI akan legowo dan membiarkan kompetisi tersebut bergulir sekalipun tidak berkoordinasi dengan Tim Transisi.

Yang Paling ditunggu adalah, bagaimana sikap Assosiasi Pesepakbola (APPI) menyikapi hal ini, terlebih jika kemungkinan yang pertama seperti disebut diatas-lah yang akan terjadi. Yakni kompetisi tidak jadi bergulir, yang berarti akan ada turnamen dan turnamen lagi. Yang terdekat adalah, turnamen Piala Marahalim di kota Medan.

Sebagaimana diketahui, beberapa hari yang lalu, APPI melalui ketuanya, Ponaryo Astaman, menyatakan akan memboikot turnamen jika tidak ada kepastian kompetisi. Lalu, mungkinkah mereka akan memboikot turnamen-turnamen itu jika tidak ada kompetisi? Jawaban yang paling masuk akal adalah Tidak, mereka tidak akan memboikot turnamen tersebut. Jika mereka tidak bermain, memang mereka mau makan apa?

Namun, bagaimana pun, konsisten tidaknya APPI kita masih harus menunggu. Yang jelas, malam ini Ketua APPI, Ponaryo Astaman, masih tetap bermain saat Pusamania berhadapan dengan Semen Padang di Semifinal Piala Jenderal Sudirman.

 

Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun