[caption caption="Susi Susanti | Jawa Pos"][/caption]
Selepas dari Sudirman Cup 2017, Indonesia Open menjadi turnamen besar lain yg sudah didepan mata. Selain wajib diikuti pemain/pasangan berperingkat 10 besar dunia, status sebagai turnamen bulutangkis yg menyediakan hadiah terbesar di dunia menjadi daya tarik tersendiri bagi Indonesia Open. Pun dengan pebulutaskis Indonesia yg akan ambil bagian diturnamen ini. Bisa dipastikan, turnamen ini akan dibanjiri pebulutangkis yg datang dari berbagai sudut Indonesia.
Lain halnya dengan Sea Games 2017 yang akan digelar bertepatan dengan Kejuaraan Dunia Bulutangkis di Glasgow, Skotlandia. Maret 2017 lalu, Kabid Binpres PBSI, Susi Susanti menyebut meski Kejuaraan Dunia dianggap lebih menentukan ranking pebulu tangkis Indonesia di peringkat dunia ketimbang SEA Games, PBSI tetap serius mempersiapkan atletnya agar sukses mencapai target yang telah ditetapkan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) di SEA Games 2017. Para pebulu tangkis yang berlaga di SEA Games akan tetap tampil maksimal untuk memenuhi target tiga emas di pesta olahraga Asia Tenggara tersebut, tambah Susy seperti di kutip Jawa Pos.
Pernyataan Susi Susanti diatas, seperti memberi gambaran bahwa pemain/pasangan yg berpeluang di Sea Games akan diboyong ke kejuaraan dunia. Padahal, lajim diketahui bahwa peringkat dunia bukanlah tolak ukur yang sebenarnya, tapi prestasilah yg menjadi pembeda. Dan PBSI harus realistis bahwa di kejuaraan dunia, Indonesia hanya berpeluang di ganda putra dan ganda campuran saja, sehingga tak perlu memaksakan pemain/pasangan lain untuk tampil di kejuaraan ini apabila tidak mau kehilangan muka di Sea Games 2017.
Kejuaraan dunia yang bertepatan dengan Sea Games terlebih dahulu sudah dibaca Malaysia dan Thailand. Sesuai dengan kabar yg beredar, Malaysia dan Thailand masing-masing hanya mengirim 1 wakil saja ke kejuaraan dunia, selebihnya akan turun ke Sea Games 2017 di Kuala Lumpur. Jika PBSI gagal menerapkan strategi lagi, Sea Games akan menjadi kuburan bagi bulutangkis Indonesia saat Thailand dan Malaysia turun dengan kekuatan penuh.
Bulutangkis di Sea Games tahun ini akan sangat berbeda bagi Indonesia. 2015 lalu Indonesia memang berhasil menjadi juara umum dengan meraih 3 emas 2 perak dan 4 perunggu, unggul dari Malaysia ditempat dengan meraih 2 emas 4 perak dan 2 perunggu. Tapi, mengingat bulutangkis Thailand yg saat ini sedang menanjak, bukan tidak mungkin Thailand akan mendominasi perolehan medali di cabor ini.
Diharapkan, PBSI jangan sampai salah membuat keputusan. PBSI perlu berpikir, untuk apa mengirim wakil ke Glasgow jika hanya menjadi penggembira saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H