[caption caption="The Ekonomist"][/caption]Survey membuktikan, Indonesia adalah lahan subur bagi Liga Primer Inggris. Di Indonesia, klub-klub besar Liga Inggris seperti Manchester United, Arsenal, Liverpool, Chelsea dan lain sebagainya memiliki jumlah suporter yang cukup signifikan, bahkan salah satu yang terbesar di kawasan Asia. Dengan demikian, hasil reperendum yang baru-baru ini menyatakan Inggris (Britania Raya) keluar dari Uni Eropa (Brexit) secara tidak langsung akan berdampak juga ke Indonesia.
Konsekuensi Brexit salah satunya akan menimpa Liga Inggris. Sebagaimana diketahui, Liga Primer Inggris saat ini masih menjadi kompetisi sepakbola terbaik di dunia. Namun, karena Brexit, kemungkinan besar Liga Primer akan mengalami fase yang sangat mengenaskan.
Gemerlap Liga Inggris, sebenarnya tidak lepas dari peran Uni Eropa yang membebaskan izin kerja bagi pekerja (pesepakbola) dari negara uni eropa dan meringankan bagi non uni eropa. Sebagaimana halnya di Liga sepakbola Indonesia, pemain-pemain asing yang dikontrak klub harus sesuai kriteria yang tentukan, misalnya dari negara dan klub di kasta ke berapa pemain tersebut berasal.
Begitu pun Inggris. Jika saat ini ada kelonggaran bagi pemain asing yang akan bergabung di Liga Inggris dari negara non uni eropa, nantinya akan ditiadakan karena Inggris bukan bagian uni eropa lagi. Jadi, bagi pemain asing yang akan bergabung di Liga Inggris nantinya, harus memenuhi persyaratan tampil minimal di Tim Nasional negaranya masing-masing.
Dengan demikian, karena banyaknya pesepakbola yang saat ini tidak memenuhi syarat sebagaimana bermain di kompetisi non uni eropa di Inggris, EPL harus siap ditinggal pemain-pemain top yang saat ini bernaung dibeberapa tim besarnya. Dan tentu juga, Liga Inggris harus siap menanggalkan nama besarnya dan kemungkinan beralih ke Spanyol.
Namun, kabar tersebut tentu bukan malapetaka bagi sepakbola Inggris. Sebaliknya, Brexit menjadi langkah awal me-reset kembali Liga Inggris yang selama ini tidak berdampak apa-apa bagi Tim Nasional-nya.
Selain Tim Nasional dan klub yang masih tampil di kompetisi eropa sebagaimana Rusia dan Turkey yang bukan anggota uni eropa. Dengan Brexit, klub-klub Inggris yang dulunya expatriet minded, diharapkan mampu menelurkan pemain-pemain mudanya untuk masa depan Timnas Inggris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H