Mohon tunggu...
Waldy
Waldy Mohon Tunggu... -

Slow but Sure

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Moto2: Antara Doni Tata, Rafid Topan dan Ali Adrian

22 Januari 2016   17:32 Diperbarui: 22 Januari 2016   18:33 2294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau ditanya siapa Pembalap (rider) motor terbaik di Indonesia, mungkin sebagian besar akan menjawab Doni Tata Pradipta. Memang bukan rahasia lagi, jika Pembalap kelahiran Sleman 26 tahun silam ini begitu populer di Indonesia. Selain pernah tampil di Moto2 di tahun 2013 lalu, rider yang mengawali karir di balap motor underbone sejak usia dini ini, memang kerap tampil di kejuaraan balap motor dunia dan Asia.

Selama tampil di Grand Prix Sepeda Motor kelas Moto2 di tahun 2013 lalu, rider yang pernah juara underbone 2 kali berturut-turut (2002-2003) ini tampil bersama tim Federal Oil Gresini moto2. Namun, karena dinilai tidak punya prosfek, Doni pun terpaksa meninggalkan tim asal Italia ini.

 

Rafid Topan dan Managing Direktur PT Suzuki Indomobil Sales (tribunnews)
Selain Doni Tata, Moto2 2013 juga diikuti salah satu pembalap asal Indonesia lainnya, yakni Rafid Topan Sucipto yang memperkuat tim QMMF Racing Team asal Qatar. Rafid Topan boleh kalah tenar dari Doni Tata, tapi menurur beberapa pengamat, rider kelahiran Jakarta 1994 silam ini prosfeknya lebih bagus.

Tercatat, sepanjang tampil di Moto2, Rafid Topan pernah mengawali race dari grid 5, tepatnya di race Motegi. Namun karena beberapa hal terjadi pada tunggangannya, Topan pun akhirnya gagal finis sekalipun mengawali race dari grid 5. Selain itu, saat tampil di Moto2 saat itu, Topan juga cenderung masih sangat muda yakni baru 18 tahun. Sayangnya, Topan pun harus mengikuti jejak Doni Tata meninggalkan Moto2, sebab di musim 2014 Topan juga ternyata tidak dipertahankan Tim-nya, dan terpaksa harus angkat kaki.

Kabar terbaru, Rafid Topan Sucipto saat ini bergabung dengan tim Kagayama Suzuki Asia (KSA) diajang FIM Asia Road Racing Championship (ARRC) bersama eks Rider MotoGp dan Superbike asal Jepang Noriyuki Haga. Topan mengaku, akan mengikuti Haga di lintasan dan belajar banyak darinya, bisa mengikuti dengan rapat. Beliau juga mengaku, akan belajar cara pengereman dan titik akselerasi dan berharap tak ada yang terlewatkan.

Setelah Doni dan Rafid sama-sama angkat kaki daei Moto2 di tahun 2014 lalu, Indonesia tidak lagi memiliki wakil di ajang Grand Prix Sepeda Motor, baik itu kelas Moto3, Moto2 apalagi MotoGp, hal ini berbanding terbalik dengan Thailand dan Malaysia. Tercatat, saat ini Thailad masih punya 1 rider di Moto2. Sedangkan Malaysia, sudah memiliki 2 pembalap yang terjun di Moto2 dan 1 di Moto3.

Ali Adrian (SindoNews.com)
Di musim 2016 nanti, Indonesia boleh berbangga, sebab salah satu anak negeri bernama Ali Adrian akan tampil di Moto2 sekalipun hanya sekedar tampil sebagai pembalap Wild Card. Tahun ini, Ali akan tampil di Sepang (Malaysia) dan beberapa race di benua Eropa. Ali berharap, mampu tampil baik dan mendapat kontrak penuh di musim 2017, apalagi rencanya akan digelar juga di Indonesia.

Tapi hal ini, masih menimbulkan dilema. Bagaimana bisa muncul pembalap baru, sedangkan rider yang sebelumnya pernah tampil di Moto2 seolah hilang ditelan bumi. Apakah Rafid Topan dan Doni Tata hilang begitu saja, sehingga tidak punya peluang lagi tampil di Moto2.

Kalau dari segi pengalaman, misalnya Pesepakbola, Andik Vermansyah tentu saja lebih berpengalaman dari Firman Utina bermain di Liga Malaysia, sekalipun Firman jauh lebih senior dari Andik Vermansyah. Begitupun dengan rider Indonesia di Moto2, Topan dan Doni tentu saja lebih berpengalaman dari Ali Adrian. Sekalipun Ali saat ini memang hanya tampil sebagai pembalap Wild Card, ditahun depan Pemerintah telah menyanggupi untuk mendukung Ali dengan modal sekitar Rp 36 M. Lalu, bagaimana dengan Rafid Topan dan Doni Tata, terlebih Rafid Topan dianggap punya prosfek yang bagus saat tampil di Moto2 lalu, kenapa bukan Topan yang dimodali untuk bisa tampil di Moto2.

Itu logika sederhana pembuat opini. Kalau ada masukan soal ini, ditunggu dikolom komentar ya Hehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun