Mohon tunggu...
Waldy
Waldy Mohon Tunggu... -

Slow but Sure

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antara PSSI dan Pemerintah Sudah Ada Titik Temu

22 Januari 2016   01:28 Diperbarui: 22 Januari 2016   01:49 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keputusan PT Liga Indonesia (PT Liga) yang mewacanakan koordinasi (kerjasama) dengan semua pihak tak terkecuali Tim Transisi, bisa dibilang sedikit mengecewakan. Selaku "anak kandung" PSSI, harusnya PT Liga bisa menahan diri, setidaknya sampai janji Menpora untuk mencabut SK Pembekuan PSSI dilakukan.

Dengan wacana itu (koordinasi), PT Liga dan klub seolah telah meninggalkan induknya (PSSI). Padahal, antara PSSI, PT LIGA dan Klub merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Jika demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa PT Liga dan klub, tidak mampu lagi membentengi dirinya dari intervensi seperti sebelum-sebelumnya.

Namun, keputusan ini bukan tanpa pertanyaan, mengingat ngototnya PT Liga dalam membentengi PSSI dari Pemerintah, terlebih CEO PT Liga sendiri adalah Sekretaris Jenderal (Sekjend) PSSI. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah, apakah antara Pemerintah, PSSI dan PT Liga sudah ada titik temu dan saling menguntungkan (win win solution)?

Pertanyaan ini bukan tanpa alasan, mengingat makin rumitnya sepakbola Indonesia. Di satu sisi, PT Liga dan PSSI butuh dukungan Pemerintah agar bisa tetap hidup. Di sisi lain, Pemerintah cq Kemenpora juga butuh PSSI dan PT Liga agar sepakbola Indonesia mampu hidup kembali. Tanpa PSSI, mustahil status Indonesia di FIFA dapat dipulihkan. Begitupun dengan PT Liga, tanpa promotor ISL ini, mustahil kompetisi sepakbola berjalan kembali.

Pertanyaan selanjutnya, kok semudah itu? Yang dimaksud Win Win Solution dalam hal ini bukan hanya yang disebutkan diatas, tapi tentunya masih ada hal lainnya, salah satunya keputusan PT Liga untuk berkoordinasi dengan Tim Transisi. Lalu, apa untungnya bagi PSSI dan PT Liga? Jawabannya, bisa saja telah ada kesepakatan setelah PT Liga berkoordinasi dengan Tim Transisi, Kemenpora akan segera mencabut SK Pemebekuan PSSI. Dengan begitu, Tim Ad-Hoc tidak lagi menjadi aib bagi Pemerintah dihadapan FIFA.

Kemungkinan-kemungkinan ini cukup beralasan. Sebab hingga sekarang, PT (regulator kompetisi) baru seperti yang disepakati klub dalam pertemuan sebelumnya, belum juga menampakkan batang hidungnya, padahal jadwal kompetisi sudah mepet, rencananya akan digelar Maret tahun ini. Bisa jadi, yang akan menjadi regulator Indonesia Super Competition (ISC) nantinya akan tetap PT Liga Indonesia, karena klub urung membentuk PT baru.

Konflik antara PSSI dan Kemenpora ini sebenarnya bisa selesai jauh sebelum hari ini. Namun karena beberapa hal, konflik ini jadi berlarut-larut.

Kesimpulannya. Apa yang sudah terjadi biarlah terjadi, sekarang saatnya membuka diri. Bagaimanapun konflik ini bukan tanpa hasil. Bahkan dalam banyak hal, konflik ini memberi pelajaran berarti bagaimana rasanya dikalahkan sekalipun PSSI punya peluang yang lebih besar untuk menang. Terbukti saat ini, PT Liga mau membuka diri dan malu jika harus berkoordinasi dengan Tim Transisi sebelum kompetisi benar-benar sesuai harapan Pemerintah.

 

Sumber Gambar: Republika.co.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun