Mohon tunggu...
idil udhiyah
idil udhiyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Bersama Alam Raya

6 Mei 2016   17:53 Diperbarui: 6 Mei 2016   18:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belajar merupakan panggilan jiwa, yang termanisfestasi dalm sebuah niat dalam diri, untuk melakukan pembenahan dan perbaikan atas ketidaktahuan dan ketidakpahaman terhadap sesuatu hal. Belajar selanjutnya akan mampu mempermudah jalan hidup dan kehidupan seseorang dimasa depan (Yamin, 2015: 2).

Dalam pandangan Islam sendiri belajar memiliki arti yang sangat penting, sehingg hamper setiap saat manusia tak pernah lepas dari aktivitas belajar. Keunggulan suatu umat manusia atau bangsa juga akan sangt tergantung kepada seberapa banyak mereka menggunakan rasio, anugerah Tuhan untuk belajar dan memahami ayat-ayat Allah SWT. Hingga dalam Al Qur’an dinyatakan Tuhan akan mengangkat derajat orang yang berilmu kederajat yang luhur (QS. Al-Mujadilah: 11).

Dari pengertian tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa belajar memiliki arti yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia. Belajar menegaskan secara nyata bahwa kegiatan manusia umumnya mengetahui, mengenali, memhami dan mengambil hikmah dibalik semua proses yang terjadi digunakan sebagai hal-hal kunci yang ditekankan menjdi media untuk membuka hal-hal ketidakpahaman atas sesutu hal yang terjadi dalam proses kehidupan manusia.

Belajar sesungguhnya tidak hanya didapatkan dari bangku sekolah saja, yang identik dengan buku pelajaran, LKS, silabus, RPP dan lain sebagainya. Belajar yang seyogyanya bisa didapatkan tanpa mengenal ruang, waktu, tempat yang bisa langsung dialami oleh manusia kapanpun dan dimana saja itulah yang kita kenal dengan belajar bersama alam raya.

Belajar bersama alam raya memiliki makna bahwa segala proses alam yang terjadi dimuka bumi ini bisa dijadikan sebagai sumber belajar, tidak hanya sumber dari buku atau manusia saja, akan tetapi semua proses kehidupan alam yang terjadi bisa menjadi sumber belajar dan mengambil maknanya. Salah satu contoh yang bisa kita ambil adalah bagaimana proses transformasi dari ulat yang ganas yang menjadi kupu-kupu yang indah, dari sana bisa kita mengambil pelajaran bahwa semuanya memiliki makna dan arti sendiri yang menjadi pelajaran tergantung dari sudut pandang manusia mengambil sisi positif maknanya.

Sebagai manusia yang memiliki kesempurnaan akal dibanding makhluk ciptaan Tuhan lainnya, sudah sewajarnya manusia menggunakan akal pikiran untuk mengambil pelajaran dan perlu menjadikan setiap hal yang bermakna dan bernilai sebagai bahan belajar dan melakukan refleksi diri. Pelajaran yang berlangsung dalam sekolah sesungguhnya dapat diartikan bagaimana setiap orang secara langsung didekatkan dan dikenalkan dengan realitas dalam kehidupan.

Apa yang berada dalam lingkungan sekitar menjadi bahan untuk direnungkan, dianalisis dan direfleksikan. Apapun yang terjadi dalam relaitas kehidupan memberikan pandangan-pandangan baru terkait dengan bagaimana sesungguhnya kehidupan dan hidup itu dijalankan. Pembelajaran sesungguhnya berlangung dalam hidup seseorang dan apa yang seseorang pelajari merupakan sesuatu yang nyata, yang dekat dengan kehidupan kita.

Oleh karena itu, belajar bersama alam raya merupakan sekolah alam yang sesungguhnya sangat tepat untuk membangun banyak kecerdasan bagi para siswanya. Hal ini didasarakan karena sekolah alam raya sesungguhnya membangun dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswanya. Dengan demikian, membangun sekolah pada hakikatnya membangun keunggulan sumber daya manusia. Akhirnya, sekolah alam raya diharapkan dapat mampu mewujudkan manusia yang berkarakter dengan analisis dan refleksi dari semua kejadian yang terjadi dialam raya.

BELAJAR BERSAMA ALAM RAYA

Oleh : Idil Udhiyah

Sumber Refrensi:

  • Yamin. 2015. Teori dan Metode Pembelajaran. Malang: Madani (Kelompok Intrans Publishing).
  • Zainudin.lecturer.uin-malang.ac.id/2013/11/13/konsep-belajar-menurut-pandangan-islam3/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun