Mohon tunggu...
idil udhiyah
idil udhiyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dibalik Layar Sebuah Keberhasilan

29 April 2016   11:52 Diperbarui: 13 Mei 2016   10:54 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Idil Udhiyah

Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah dan ketekunan. Motivasi sebagai sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri seseorang. Pada kenyataannya motivasi itu timbul dari dalam diri seseorang, factor eksternal yang mempengaruhi hanyalah sebagai pemicu munculnya motivasi untuk seseorang. Secara sederhana definisi motivasi adalah “alasan” untuk bertindak.

Umumnya, tindakan dan motivasi merupakan Sesuatu yang memiliki keterkaitan. Kita hanya akan bertindak jika memiliki motivasi yang cukup. Jadi sudah jelas bahwa, jika seseorang mengatakan tidak butuh motivasi, tetapi dia butuh tindakan maka seseorang tersebut tidak memahami arti dari motivasi. Jika seseorang membutuhkan tindakan maka dia harus memiliki motivasi yang kuat.

Motivasi merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh orang lain, baik ketika seseorang sakit, terpuruk atau saat jatuh dari kehidupan mewah sebelumnya. Sebagai contoh pengalaman langsung yang dilihat penulis saat menjenguk teman sakit beberapa hari lalu. Teman ini didiagnosa dokter mengalami sakit pada saraf otaknya, lebih dari seminggu teman tersebut tidak mengikuti perkuliahan seperti biasanya, inisaitif dari teman-teman kelas sendiri untuk melihat keadaan teman tersebut karena hawatir akan penyakit yang dideritanya. Setelah kami menjenguk dan mengobrol serta bercanda denganya, keesokan harinya teman kelas tersebut mengikuti perkuliahaan seperti biasannya. Hal ini sebagai contoh dari tindakan dan motivasi yang selalu berjalan beriringan. Motivasi yang kuat dalam dirinya membuat ia bertindak untuk bisa kembali mengikuti perkuliahaan seperti biasanya.

Contoh lain yang membuktikan bahwa motivasi itu sangat berpengaruh untuk hidup seseorang adalah kisah dari ilmuan dunia Albert Einstein. Kisah hidup seorang Einstein yang kerap sekali mengalami penolakan pada saat mendaftar SMA dan perguruan tinggi. Pada saat SMP Einstein sering sekali membolos karena tidak suka pada mata pelajaran bahasa dan menggambar. Hal ini menjadi alasan ia tidak lulus dan hanya mendapatkan keterangan pernah bersekolah di SMP. Einstein tergolong nekat karena mendaftar ke SMA hanya berbekal keterangan bahwa ia pernah duduk di bangku SMP. Karena itulah banyak sekolah yang menolak menerimanya masuk SMA. 

Meskipun berkali-kali ditolak, akhirnya Einstein diterima menempuh pendidikan di SMA. Dibangku SMA, kebiasaan membolos Einstein berlanjut hingga hanya mendapatkan surat keterangan pernah duduk di bangku SMA tanpa mendapatkan ijazah. Hal ini pula yang menjadi alasan Eintein kerap mengalami penolakan saat mendaftar masuk perguruan tinggi. Melihat anaknya kerap mengalami penolakan, kedua orang tua Einstein tidak henti-hentinya memberikan dukungan. Mereka dengan kompak selalu memotivasi setiap rencana Eisntein agar ia tidak merasa putus asa meskipun berkali-kali ditolak melakukan studi. (Budi, 2016 : 23)

Dari kisah Eisntein tersebut, rasanya tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa keberhasilan Eisntein hingga namaya dikenal dunia sebagai ilmuan brilian bukan sepenuhnya berasal dari kegeniusannya sendiri. Sebab, ada keterlibatan orang tua dibalik layar yang selalu memberikan bantuan dnn motivasi untuknya. Berkat hal tersbut, Einstein bisa terus menguatkan tekad meskipun berulang kali mengalami penolakan. Fakta inilah yang kadang sering dilupakan seseorang ketika sedang membicarakan tentang Eistein.

Dari kedua contoh nyata tersebut, kita dapat menyimpulakn bahwa motivasi merupakan penguatan yang bisa mempengaruhi seseorang untuk bertindak maju mencapai tujuannya. Baik motivasi yang memang timbul dari dalam dirinya atau motivasi dari luar. Motivasi itulah yang harus kita bentuk dan ditanamkan dalam jiwa kita yang mengharapkan keberhasilan dalam hidup. Motivasi sebagai penguat untuk menjalani batu loncatan kesuksesan yang akan kita raih untuk hidup yang lebih baik.

Sumber refrensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun