Mohon tunggu...
Idik Saeful Bahri
Idik Saeful Bahri Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang rakyat yang selalu menggugat

Saya merupakan lulusan Fakultas Hukum, S1 ditempuh di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sementara S2 dituntaskan di UGM Yogyakarta. Jadi, percayalah dalam masalah hukum, saya siap bertanggung jawab untuk setiap tulisan saya. Adapun tulisan saya diluar hukum, anggap saja hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Sejarah Singkat Mengapa Bahasa Inggris Sangat Sulit dan Aneh

1 Februari 2020   11:14 Diperbarui: 1 Februari 2020   12:07 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Jika kita tidak cocok dengan kaidah tersebut, tidak ada salahnya kita menggantinya dengan "girl beautiful". Jika seandainya kita ditertawakan oleh orang Inggris dan Amerika, katakan saja pada mereka bahwa ini adalah versi kita, Indonesian English.

Jadi, jika kamu memiliki kesalahan pengucapan bahasa Inggris ketika bercakap-cakap dengan orang bule, kamu katakan bahwa itu bukanlah kesalahan, tapi itu versi Indonesia. Tidak masalah bukan?

Coba pikirkan saja, ketika orang Sunda berbicara bahasa Indonesia dengan menambahkaan kata "mah", "tea", "teh", orang non-Sunda tidaklah komplen, karena bahasa Indonesia yang diucapkan dianggap merupakan versi Sunda.

Orang Jawa dalam berbicara bahasa Indonesia, tak akan pernah bisa menghilangkan kata "tak", "toh", dan lain sebagainya. Kita semua memakluminya kan? Sama saja, bule juga akan memaklumi kita, karena kita memiliki versi yang berbeda, hal yang paling penting adalah kita sama-sama memahami apa yang kita sampaikan.

Sejarah bahasa Inggris bermula dari lahirnya bahasa Inggris di pulau Britania kurang lebih 1.500 tahun yang lalu. Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa Jermanik Barat yang berasal dari dialek-dialek Anglo-Frisia yang dibawa ke pulau Britania (pulau Inggris saat ini) oleh para imigran Jermanik dari beberapa bagian barat laut daerah yang sekarang disebut Belanda dan Jerman.

Pada awalnya, bahasa Inggris Kuno adalah sekelompok dialek yang mencerminkan asal usul beragam kerajaan-kerajaan Anglo-Saxon di Inggris. Salah satu dialek ini, Saxon Barat akhirnya yang berdominasi. Lalu bahasa Inggris Kuno yang asli kemudian dipengaruhi oleh dua gelombang invasi.

Gelombang invasi pertama adalah invasi para penutur bahasa dari daerah Skandinavia (negara Swedia dan sekitarnya) yang merupakan keluarga bahasa Jerman. Mereka menaklukkan dan menghuni beberapa bagian Britania pada abad ke-8 dan ke-9.

Lalu gelombang invasi kedua ini ialah suku Norman pada abad ke-11 yang bertuturkan sebuah dialek bahasa Perancis. Kedua invasi ini mengakibatkan bahasa Inggris "bercampur" sampai kadar tertentu (meskipun tidak pernah menjadi sebuah bahasa campuran secara harfiyah).

Sederhananya seperti ini, dahulu kala bangsa Jermanik (Jerman dan Belanda) menduduki pulau Britania (Inggris Raya). Setelah sekian lama, mereka membentuk sebuah kerajaan dengan nama Anglo-Saxon. Setelah berdirinya sebuah kerajaan yang makmur dan besar, terjadilah penyerangan dari Skandinavia dan Perancis.

Prajurit Skandinavia dan Perancis menguasai beberapa wilayah di Britania, sampai mereka menetap disana. Hingga akhirnya bahasa Inggris versi Anglo-Saxon bercampur kedalam dua versi, versi pertama pencampuran antara Anglo-Saxon dengan Skandinavia, dan satunya lagi antara Anglo-Saxon dengan Perancis.

Ini membuat kaidah-kaidah bahasa Inggris menjadi tidak jelas, hingga menimbulkan banyaknya penyimpangan bahasa antara tulisan dengan pengucapan. Tapi walau bagaimanapun juga, dengan pencampuran Anglo-Saxon dengan kedua bahasa yaitu Skandinavia dan Perancis, membuat bahasa Inggris menjadi sangat luas dan menambah kosakata-kosakata baru dan kaidah-kaidah yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun