"Berkibarlah benderaku
Singkirkan benalu di tiangmu
Jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu
Terbanglah garudaku
Singkirkan kutu-kutu di sayapmu "
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebuah penggalan lagu dari orang yg kita semua mengenal beliau siapa... Penggalan lagu yang seharusnya menjadi tamparan jika kita memang bener-bener memiliki jiwa dan semangat yang dimiliki orang-orang terdahulu kita saat membebaskan Negeri ini dari pasungan dan belenggu.
Jiwa, roh, spirit, semangat dan entah apalagi istilahnya... semangat merdeka atau mati yang tak pernah berhenti didengungkan, dikumandangkan, dipekikkan demi mencapai satu tujuan mulia, bukan karena berharap pamrih dari siapa-siapa, tapi murni berlandaskan keikhlasan dan ketulusan berjuang atas panggilan kemerdekaan ibu pertiwi dari kungkungan penjajahan, keterpasungan, keserakahan, egoisme dan arogansi, demi kemerdekaan anak cucu.
Spirit “Merdeka atau Mati” serta penggalan syair lagu bang Iwan jika dikaitkan dengan perjuanganmu menuju perhelatan Piala AFF 2012, siapa yang tidak tahu jika begitu beratnya dan terjalnya kalian yg diasuh oleh Nil Maizar menuju kesana. Ditengah cacian yang datangnya silih berganti, diremehkan, digempur membabi buta, disabotase, direndahkan, dikecilkan... Kalian tetap kokoh berdiri, tetap semangat dan tetap memberikan spirit dan jiwa nasionalsme didalam diri para pemainmu... toh akhirnya kalianlah Timnas yang berada diperhelatan akbar sepak bola regional se-Asia Tenggara ini.
Sampai disinipun perjuanganmu tidak berhenti sama sekali, tidak ada kata istirahat, tidak ada kata “tidur”, yang ada hanyalah berjuang dan berjuang... Meski Timmu hanyalah dimodali “Bambu Runcing” setelah senjata-senjata yg seharusnya kalian gunakan dipreteli satu persatu dan menyisakan beberapa senjata “tua” tidak lantas membuat kalian yang dikenal dengan nama Timnas Garuda ini ciut dan kabur...
Pemain-pemain kalian terisi “Roh Bambu Runcing” yang sama, seperti yang digunakan oleh para pejuang kemerdekaan kita dahulu, para pemainmu ini hanya tau membela panji negaranya, berusaha memberikan segenap kemampuan terbaik mereka, meski sebagian kalangan menganggap kalian ini bukan yang terbaik di negeri ini tapi ingat kalianlah yang Terpilih dan yang terpilih itu jauh lebih “murni” dari yang terbaik karena yang terbaik belum tentu menjadi yang terpilih.
Timnas Garuda... Jangan Ragu dan Jangan Malu, tunjukkan pada mereka bahwa sebenarnya kalian mampu... Tidak ada istilah mempermalukan Negara dan Bangsa jika kalah, berjuanglah membela kami, bangsa dan negara kami, bangsa dan negara kalian.
Berjuanglah tanpa meremehkan lawan, dan bungkam mereka-mereka yang meremehkanmu...tetap respect pada lawan-lawanmu, belajarlah dari pengalaman para penjajah dulu yang meremehkan bambu runcing kita, bambu runcing yang terisi spirit merdeka atau mati...
Berjuanglah di Bukit Jalil sana dan kami akan terus membantumu menyingkirkan benalu di tiang benderamu... akan terus membantumu menyingkirkan kutu-kutu disayapmu...
.....mengepaklah Garudaku.
==========================================================================
Salam Perubahan dan Pembaharuan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H