Menjadi seorang dosen atau tenaga pengajar bukan sebuah profesi yang mudah. Diperlukan sebuah kemampuan untuk menguasai dan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan tanpa adanya beban. Dengan suasana kelas yang menyenangkan, pembelajaran yang disampaikan oleh seorang dosen atau tenaga pengajar dapat berjalan dengan efektif.
Bagi mahasiswa dosen adalah sosok yang dipandang berpendidikan tinggi dan memiliki ilmu yang banyak sehingga perlu dihormati dan dihargai. Namun, pandangan tersebut justru membuat proses pembelajaran di kelas menjadi kurang efektif. Hal itu semakin diperparah dengan salahnya cara dosen untuk menempatkan diri mereka.
Padahal cara penempatan diri seorang dosen maupun tenaga pengejar penting diterapkan karena sangat mempengaruhi efektifitas pembelajaran yang dilakukan. Apalagi ditambah dengan target pembelajaran yang harus dicapai selama satu semester yang terangkum pada silabus.
Target tersebut yang terkadang menjadi alasan seorang dosen untuk mengejar waktu tanpa menempatkan dirinya dengan baik sehingga pembelajaran yang dilakukan menjadi kurang efektif.
Saya adalah seorang mahasiswa di salah satu perguran tinggi negeri yang bisa dibilang cukup beruntung karena mendapat dosen yang bisa menempatkan dirinya dengan baik. Sebab, tidak semua dosen dapat melakukannya.
Dosen tersebut mengajar pada mata kuliah Kewarganegaraan yang banyak disepelekan oleh banyak mahasiswa, tetapi menurut saya mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah yang cukup penting karena menyangkut tentang pengetahuan kewarganegaraan di Indonesia. Walaupun mata kuliahnya banyak disepelekan mahasiswa tetapi beliau tetap bisa menempatkan diri dengan baik.
Menurut saya beliau merupakan sosok dosen yang selama ini saya cari karena karakter uniknya yang jarang ditemukan pada dosen-dosen lain. Beliau bisa menempatkan diri dengan baik dan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan sehingga pembelajaran yang dilakukan berjalan dengan efektif.
Ditambah lagi dengan karakternya yang humoris menambah keceriaan dan menjadikan suasana kelas semakin menyenangkan. Beliau selalu mendorong para mahasiswanya untuk berpikir kritis melalui diskusi yang dilakukan. Silih berganti tangan teman-teman mahasiswa mengacung untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi dengan menyodorkan sebuah pernyataan tanpa adanya rasa takut salah dan gugup.
Suatu hal yang sangat jarang sekali bisa terjadi pada suatu kelas. Diselah-selah diskusi beliau selalu mengeluarkan guyonan-guyonannya yang dapat mencairkan suasana dan menguah suasana. Di saat tidak ada lagi mahasiswa yang mengacungkan tangannya beliau selalu mendorong dan memberikan semangat untuk berpikir lagi dan mengeluarkan semua pikiran yang sedang dipendam.
Saya adalah tipe orang yang cepat merasa bosan dengan hal-hal yang monoton, tetapi di matakuliah yang beliau ajar saya tidak merasa bosan sama sekali karena konsep pembelajan uniknya yang membuat saya terus tertantang untuk mendalaminya dan melawan rasa bosan saya.