Mohon tunggu...
Idhfi LutfiaAsifa
Idhfi LutfiaAsifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif UiN Sunan Gunung Djati Bandung

Menulis merupakan kegiatan yang berguna untuk merefleksikan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Diary

Memahami puisi sebagai bentuk ekspresi dari perasaan

22 Desember 2024   15:09 Diperbarui: 22 Desember 2024   15:09 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poetry (sumber : https://pin.it/6OO14LNzM)

Menulis merupakan satu kegiatan dalam menyampaikan ide, gagasan, opini, bahkan perasaan. Menurut Djago Tarigan, menulis adalah mengekspresikan gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan secara tertulis. Salah satu karya tulis yang sudah dikenal secara luas adalah puisi yang seringkali dikaitkan dengan keindahan diksi, dan makna-maknanya yang mengag umkan.

 Puisi adalah bagian paling hening dalam pertunjukan kehidupan yang sementara. Memahami maknanya secara mendalam, bisa menjadi pelarian atas rasa sakit yang tak berkesudahan, juga sebagai ungkapan paling bisu dari orang-orang yang pandai menulis namun tak pandai berkata-kata. Seperti yang dikatakan oleh John Keats bahwa puisi adalah pelarian, melarikan diri dari kenyataan hidup yang menyakitkan, berlindung di dunia mimpi yang penuh keindahan yang mempesona dan kebahagiaan yang murni.

 Dalam imajinasi yang mendasari penciptaannya, puisi mampu menampung segala bentuk perasaan yang bersifat abstrak, sebab kehidupan adalah kompleksitas yang terlalu rumit untuk sekadar dijalani tanpa berpikir dan merasa, terlalu sementara untuk kita huni tanpa mengukir apa-apa. Oleh karena itu, imajinasi bisa menjadi ruang kecil untuk melahirkan satu hingga dua karya tulis sederhana. Se-sederhana menuliskan perasaan jatuh cinta, lengkap beserta patah hatinya. Atau mungkin juga bagian-bagian lain yang memang dianggap perlu untuk diabadikan.

 Tak sedikit orang yang pada akhirnya memilih puisi untuk dijadikan media bercerita. Dengan berbagai macam gaya bahasa, puisi mampu menjadi ruang untuk menampung segala bentuk ungkapan dari penulisnya. 

 Tidak seperti tulisan dan karya para filsuf yang seringkali dibuat untuk mencapai sebuah kepastian, puisi diciptakan murni dari intuisi dan juga merupakan ungkapan mendalam dari penulis untuk mengekspresikan perasaannya terhadap sesuatu.

 Lewat diksi-diksi yang magis, puisi mampu merangkum isi hati yang terasa penuh. Atau mungkin dengan rimanya yang kian memperindah irama saat pembacaannya. Hal-hal yang termuat di dalam puisi, adalah refleksi paling singkat sekaligus paling indah dari kerumitan perasaan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun