Mohon tunggu...
idham kholid
idham kholid Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Matararam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Sederhana dan Profesional Membuatku Termotifasi

20 Maret 2015   03:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:24 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang guru yang mengajar di SMAN 1 GANGGA namanya pak alwi agusto, biasa di panggil pak alwi sebagai guru fisika, bahasa inggris, guru ekstrakurikuler pencak silat,beliau juga membuka kursus horison bahasa inggris dan bahasa jepang di desa gondang kecamatan gangga Kabupaten Lombok Utara.

Berangkat mengajar kesekolahdenganmotor bebek kesayangan yang di beli dari hasil kerjaanya sambil kuliah ketika belajar pendidikan setudiS1 kimia di Bali. berpakaian yang sederhana dan cara mengajar yang profesional membuat kami cepat mengerti pelajaran yang di ajarkannya kepada kami.

Saya adalah salah satu murid beliau baik murid sekolah dan kursus. beliau banyak bercerita kepada saya khususnya dan teman-teman ku umumnya tentang kehidupan di balik kesupsesannya yang membuat ku termotivasi untuk mengikuti jejak beliau.

Kalau beliau sudah mulai mengajar di kelas teman-teman saya yang agak nakal yang biasanya ribut ketika belajar di kelas mereka menjadi berubah “yang pastinya bukan berubah menjadi moster sahabat yang membaca”teman-teman saya berubah menjadi diam, penasaran terhadap apa yang di bicarakan dan di ajarkan kepada kami.beliau juga kadang memberikan kami renungan yang membuat mata kami berkaca- kaca dan bergetar hati kami ketika mendengar kata-kata beliau.

Saya ingat ketika saya telat mengumpulkan tugas” pak maaf saya telat mengumpulkan tugas” beliau menjawab”gak apa-apa nak, telat itu lebih baik daripada tidak mengerjakan sama sekali, tidak ada orang yang ingin telat, telat itu pasti ada alasannya”. mendengar beliaubicara seperti itu terketuk hati saya, dalam hati berpikir terahir dah saya telat, saya harus mengerjakan sesuatu lebih awal agar tidak ada alasan lagi untuk telat. Dari situlah pertama saya berfikir untuk mengerjakan Sesutu harus lebih awal karna lebih awal dari waktu itu lebih baik dari pada tepat waktu dan tepat waktu lebih baik dari terlambat dan terlambat itu lebih baik dari tidak mengerjakan karna terlambat itu pasti ada alasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun