Jika dalam kiasan, arti langkah seribu diistilahkan lari potang-panting dari sesuatu. Sering juga diasosiasikan untuk orang pengecut yang lari dari suatu masalah. Namun "Langkah seribu" Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tak bisa disebut demikian. Sejak diberi amanah oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Perhubungan 27 Juli 2016, Budi Karya langsung ambil langkah seribu.
Memperbaiki konektivitas dari darat, laut dan udara yang ada di seluruh Indonesia adalah langkah yang memang diutamakan, mengingat ini adalah pesan dari Presiden Joko Widodo kepada Pria Kelahiran Palembang 61 tahun silam. Tak salah Jokowi memilih asistennya dalam membenahi sektor perhubungan kepada orang yang berpengalaman, hal itu ditunjukan dengan kerja...kerja dan kerja.
Selama kurun waktu 7 bulan semenjak di lantik, Budi Karya terhitung sudah beberapa kali membuat langkah-langkah strategis dalam membangun insfastruktur yang terkait dengan transportasi demi memberi dan memperbaiki konektivitas transportasi. Beberapa diantaranya adalah pembangunan-pambengunan bandara-bandara yang ada didaerah terpencil, Bandara Miangas mungkin salah satunya yang terletak di pulau Miangas Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.
Pulau yang terletak di paling utara Indonesia dan merupakan pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Mindanao-Filipina, selama ini akses kesana hanya bisa dilalui lewat jalur laut, kini masyarakat disana bisa hilir mudik bahkan tak menutup kemungkinan membuka sektor pariwisata disana.
Selain Miangas, Bandara yang ada di Papua yakni Nop Goliat, di Kabupaten Yahukimo. Bandara tersebut dibangun untuk menjadi pusat distribusi logistik wilayah Pegunungan Papua, serta mendukung mobilitas orang dan barang. Penulis sampai bingung membeberkan satu persatu "langkah seribu" yang sudah diambil Menhub Budi Karya untuk kemajuan Transportasi. Miasalnya, hari ini, sudah di medan, sore harinya sudah di Sulawesi untuk memastikan semua infrastruktur terkait transportasi....(hehe kalau gak percaya pantengin aja berita-berita yang ada di online).
Masih banyak "langkah seribu" selain yang saya sebutkan diatas, dari segi pembenahan birokrasi Menhub Budi Karya dengan tiga strategi guna meningkatkan kinerja. Melakukan efisiensi anggaran, Mengoptimalkan Konektivitas dan Mereformasi Sumber Daya Manusia dan Manajemen. Faktor Sumber Daya Manusia memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan cita-cita untuk menghadirkan layanan transportasi yang handal, efektif, efisien, dan berkeselamatan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berupaya menjadikan aparatur Kementerian Perhubungan berorientasi pada pelayanan kepada Masyarakat yang punya budaya “Melayani” bukan “Dilayani” dengan harapan menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, akuntabel, transparan dan bersih dari praktek-praktek pungli, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik juga diperkuat oleh Kementerian Perhubungan dengan menyediakan pelayanan publik secara online dan menyederhanakan peraturan atau deregulasi di sektor transportasi. Pelayanan publik secara online tersebut akan menjamin transparansi dan rasa keadilan dalam pelayanan perizinan, adanya kepastian hukum serta meningkatnya efisiensi dan efektivitas pelayanan. Selain itu, satuan tugas Operasi Pemberantasan Pungli telah dibentuk untuk memberantas praktek-praktek pungutan liar di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H