Mohon tunggu...
Idham AMA Muhammad
Idham AMA Muhammad Mohon Tunggu... -

Saat ini saya sedang kuliah di UNHAS, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi, angkatan 2008. Selain sebagai mahasiswa saya juga sering hunting foto, karena cita-cita saya adalah menjadi fotografer profesional.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kesenjangan Utara-Selatan Sulsel

25 Maret 2011   09:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:27 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1301044707778093282

[caption id="attachment_97396" align="aligncenter" width="451" caption=""Lammang" Jajanan pinggir jalan yang ada di Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto (sebelah selatan Makassar). Pemandangan ini mengingatkan jejeran kios "Dange" di Kabupaten Pangkep (sebelah utara Makassar)."][/caption]

Kesenjangan Utara-Selatan Sulsel Alangkah senjangnya pembangunan di negeri ini. Entah apa dosa warga yang bermukim di sebelah selatan Makassar sampai harus menanggung beban buruknya telekomunikasi dan transportasi. Hal ini terpantau langsung dalam perjalanan jurnalistik ke arah Kabupaten Bantaeng (140 Km selatan Kota Makassar) bersama Wakil Kepala Desk Nusantara, Harian Kompas, Nasrullah Nara, Jumat (25/3/2011). Saat melintasi jalan poros Kabupaten Takalar-Jeneponto misalnya, untuk urusan Telekomunikasi kami harus beberapa kali menepikan kendaraan untuk mencari sinyal yang memadai agar pembicaraan tidak terputus-putus. Belum lagi berbicara soal buruknya sarana transportasi jalan raya, yang ditandai dengan jalan yang relatif sempit. Sudah begitu, ditambah lagi dengan tidak ratanya permukaan jalan karena banyak bagian yang merekah dan berlobang. Jadilah perjalanan Makassar-Bantaeng yang sejatinya ditempuh cuma 3 jam mulur menjadi hampir 5 jam. Terbayang, alangkah repot dan banyaknya waktu yang terbuang serta ongkos yang harus ditanggung oleh warga yang bermukim di Kabupaten Bantaeng dan sekitarnya jika punya urusan di Makassar. Bukankah kenyamanan mengakses Ibu Kota Propinsi itu mestinya setara bagi semua warga ? Sekadar membandingkan, Jalur Makassar-Barru (sekitar 150 Km utara Kota Makassar) dapat ditempuh dalam waktu 3 jam. Artinya, waktu, biaya dan energi yang dikeluarkan warga Barru untuk mengakses Ibu Kota Propinsi tidaklah sebesar yang dikeluarkan saudara-saudaranya yang di bagian selatan Propinsi ini. Kiranya, persoalan ini menjadi renungan bagi pengambil kebijakan publik sebab urusan telekomunikasi dan transportasi adalah bagian hak-hak publik untuk dipenuhi secara adil dan merata. Bukankah negara juga memotok kewajiban untuk semua warga termasuk membayar pajak dengan setara ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun