[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="Sumber : Kabar24.com"][/caption]
Inikah Revolusi Mental yang dimaksud Jokowi?? Membuat sebuah berita menjadi seolah-olah heboh. Seolah-olah benar terjadi tanpa peduli hal tersebut mengorbankan kepentingan orang lain. perhatikan tiga link berita di bawah Ini. Â beritanya mengirim pesan bahwa anak Indigo meramal presiden berikutnya adalah Jokowi.
1. (Tempo.co - Â Heboh Sosok Presiden Terawangan Anak Indigo)
2. Liputan6 - Ramalan Anak Indigo Tahun 2005 tentang Kemenangan Jokowi)
3. Tribunnews - Video Ramalan Anak Indigo Tentang kemenangan Jokowi
1. Tidak ada nama Jokowi Disebutkan
Bayangkan ramalan anak Indigo pun dijadikan komoditas politik, dan itupun dimanipulasi, dalam ramalan tersebut tidak ada sama sekali nama Jokowi disebutkan, namun dikait-kaitkan karena ada disebut kata sederhana.
Liputan 6 : Ramalan Anak Indigo Tahun 2005 tentang kemenangan Jokowi
Tempo : Â Heboh Sosok Presiden Terawangan Anak Indigo
Tribunnews : Ramalan anak Indigo tentang kemenangan Jokowi.
Itulah tiga media yang memuat berita Ramalan Anak Indigo Jokowi Presiden
Ketiga media diatas membuat kita geleng-geleng kepala, sehabat apakah satu media dapat memberi keseimpulan dalam pemberitaannya. Jelas-jelas sumber pemberitaan tidak memuat nama Jokowi, artinya anak Indigo tidak menyebut nama Jokowi. Â Berikut Videonya
2. Berita Iklan (advertorial)
Berita tersebut adalah iklan, disajikan oleh Tim Pemenangan Jokowi untuk disebarkan kepada publik lewat media, artinya berita tersebut benar-benar berita pencitraan. Hal ini dibuktikan berita tersebut memiliki banyak kesamaan dalam penyusunan kalimatnya dengan berita-berita yang dimuat di media terpisah dan ditandai dengan Kode Adv (Advetorial) di akhir badan berita.
Bayangkan saja, media sekelas Tempo juga ikut-ikutan memasang berita yang berdasarkan sebuah ramalan yang jelas-jelas tidak memiliki hubungan dengan pesan yang hendak disampaikan oleh media tersebut.
Memalukan sekaligus memilukan, media membuka ruang pencitraan kepada Jokowi, terlepas hal tersebut sesuai fakta atau tidak. Naasnya yang menjadi korban kali ini adalah anak Indigo. Seperti inikah pencitraan Jokowi?
3. Anak Indigo Jadi Korban
Akibat berita-berita yang memanfaatkan Videotersebut, akhirnya muncul perdebatan di Laman komentar Youtube, yang pada akhirnya merugikan anak-anak Indigo, bagi yang tidak memahami kondisi sebenarnya, anak-anak tersebut mendapat cacian di Youtube karena dianggap mengada-ada. salah siapakah ini? anak-anak yang tidak berdosa yang harusnya mendapat dukungan malah menjadi korban dari pencitraan politik Jokowi. semoga ini didengar oleh Jokowi, sehingga ke depan bisa menggunakan hal-hal yang lebih rasional dan tidak mengorbankan orang lain demi pencitraannya.
4. Media sebaiknya lebih Bijak
sebaiknya media lebih bijak untuk memilih dan memilih berita mana yang layak dimuat sekalipun berita tersebut adalah berita Advetorial. Â karena dalam hal pilpres seperti yang terjadi saat ini, akan banyak kepentingan yang akan bermain, lihatlah.. akibat pemberitaan tersebut, selain kebohongan dan manipulasi, anak-anak Indigo menjadi korban buruknya pencitraan dalam politik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H