Mohon tunggu...
Geutrida Malthida
Geutrida Malthida Mohon Tunggu... Administrasi - Mother of 3 cats. SJ . 嵐 . Visca el Barca.

Life is hard tabun happy

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

“Marriage Contract” : Merindu Makjang

15 Maret 2016   16:00 Diperbarui: 15 Maret 2016   16:20 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="oppaslittlefangirl.wordpress.com"][/caption]Menjadi salah satu penikmat Drama Korea golongan “addicted”, saya termasuk tipikal penonton segala warna. Mulai dari genre yang paling digandrungi, romance-comedi, keluarga, hingga drama-drama bertema serius seperti pembunuhan, hukum, medical apalagi kolosal. Lalu, bagaimana dengan drama makjang?

Oiyaa bagi yang belum tahu, arti makjang dalam Kamus Besar Bahasa Drakor (KBBD) itu adalah drama yang memiliki konflik berlebihan dan tidak masuk akal. Seperti hilang ingatan, balas dendam, anak yang hilang/tertukar, perselingkuhan hingga penyakit mematikan :D

Walaupun jarang saya lirik, bukan berarti saya antipati dengan drama yang lebih banyak menguras air mata daripada gelak tawa ini hlo. Bagaimanapun, drama makjang adalah cikal bakal kesuksesan Drama Korea, bisa mendunia hingga sekarang. Ada yang masih ingat dengan “Autumn in My Heart” (2000), “Stairway to Heaven” (2003), hingga Baker Kim – Tak Goo (2010)?Naah, itu contoh 3 drakor yang masuk kategori makjang :)

Semakin ke sini, populasi drama makjang bisa dibilang nggak seheboh genre lainnya. Mungkin karena para penonton juga sudah bosan dengan tema “mendayu-dayu” seperti itu dan juga para penulis cerita drakor semakin kreatif, jadi drama makjang menjadi pilihan terakhir bagi kami eh, saya untuk ditonton.

Drama makjang yang terakhir bisa saya hatamkan adalah, “The Legendary Witch” (2014). Drama keluarga tentang balas dendam, berbalut cinta segitiga...anak yang terpisah dari Ibunya...juga suami yang sudah mati tapi ternyata masih hidup (ampuni Baim ya Allah). Total episodenya?Cuma 40 kok buahahahahaha. Tapi, karena alur dan cara PD-nim mengemas ceritanya memang asik, makanya saya membetahkan diri untuk ngikutin hingga tamat :D

[caption caption="shikidrama.wordpress.com"]

[/caption]Dan setelah setahun lebih saya tidak mencicipi drama makjang, rasa rindu itu pun terobati dengan hadirkan “Marriage Contract” yang baru tayang 4 episode ini....

Sesuai judulnya, Marriage Contract pastinya berkisah tentang kawin kontrak. Han Ji Hoon (diperankan dengan sangat berkharisma sekaligus nyeleneh oleh Lee Seo Jin) adalah anak diluar nikah, antara sang Ayah yang merupakan salah satu konglomerat terpandang di Korea dengan  Ibunya yang seorang mantan artis, Oh Mi Ran (Lee Whee Hyang).

Suatu saat Ibu Ji Hoon (yang sangat ingin punya mantu) di diagnosa penyakit kanker hati dan harus segera membutuhkan donor hati agar nyawanya terselamatkan. Ji Hoon yang sangat mencintai Ibunya, mencari segala cara. Dan cara yang paling elegan ala drakor untuk mengatasi masalah pelik ini adalah dengan yup, betul sekali......kawin kontrak!

Barang siapa yang mau menikah pura-pura dengan Ji Hoon dan dengan sukarela mendonorkan hatinya untuk sang Ibu, wanita tersebut akan mendapat bayaran, berapapun yang diminta. Keren kan?Yaah namanye juga horang kaya, mas bro......

Titah menikah dari sang Ibu sudah, alasan menikah (walau pura-pura) pun tepat di depan mata. Nah, sekarang mari kita hadirkan si tokoh wanita utama yang menjadi wanita paling menderita sedunia dan sekaligus akan menjadi pasangan kawin kontrak Ji Hoon, Kang Hye Soo (diperankan dengan sangat keceh oleh Uee).

Ibu muda satu anak yang sudah ditinggal meninggal oleh suaminya ini terlilit hutang alm suaminya yang sangat besar kepada sekelompk reintener. Pindah dari satu kontrakan ke kontrakan yang lain bersama putri semata wayangnya yang sangat lucu (diperankan dengan super cerdas nan menggemaskan oleh adek Shin Rin Ah), Cha Eun Sung, sudah menjadi hobinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun