Mohon tunggu...
Geutrida Malthida
Geutrida Malthida Mohon Tunggu... Administrasi - Mother of 3 cats. SJ . 嵐 . Visca el Barca.

Life is hard tabun happy

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"The Revenant", Cinta untuk Leo

5 Februari 2016   13:54 Diperbarui: 5 Februari 2016   14:27 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Alhamdulillah, mas Leo masih ganteng (www.telegraph.co.uk)"][/caption]Leo yang saya maksud dijudul bukan Leo yang baru saja memenangkan Ballon d’Or dan dua hari yang lalu mencetak hattrick ya. Ini Leo yang satunya lagi.......

______
Banyak yang bilang kalau bulan Februari adalah bulan penuh cinta. Mungkin ada benarnya juga. Karena saya mendapat begitu banyak kebahagiaan memasuki awal bulan ini.

Setelah kemarin Barca sukses mencukur Valencia 7-0 di Semi Final Copa del Rey dan memastikan satu kakinya ke final, saya kembali dibuat merinding sekaligus menganga berkat penampilan seorang Leonardo Di Caprio di The Revenant. Film yang sukses menyabet 3 gelar Golden Globe (Best Motion Picture-Drama, Best Performance by an Actor in a Motion Picture-Drama, dan Best Director, Motion Picture) dan masuk 12 nominasi Oscar. Iya, dua belas.

Film yang disutradarai oleh Alejandro Gonzales Inarritu ini berkisah tentang Hugh Glass (Leo), yang bersama rekan-rekannya menjelajah alam liar di luar Amerika untuk berburu kulit hewan. Bersama Hawk (Goodluck), anaknya yang blasteran Indian, Glass pun menjadi penunjuk jalan untuk kembali ke koloni karena mereka diserang oleh suku Ree.

Dalam perjalanan pulang dan sedang beristirahat di tengah hutan, Glass diserang oleh seekor beruang Grizzly hingga terluka parah. Fitzgerald (Tom Hardy) yang sejak awal selalu menentang ide Glass, berama Bridger (Poulter) menawarkan diri  untuk menjaga Glass hingga Glass meninggal dan mendapatkan pemakaman yang layak. Begitupun dengan Hawk yang senantiasa menemani sang Ayah.

Hingga dua hari kemudian, terjadi sesuatu yang membuat Glass sangat murka dan memburu Fitzgerald...........

[caption caption="Emak beruangnya juga layak dapat Oscar! (www.news.com.au)"]

[/caption]Ada jeritan, tangisan....hingga kekuatan

Tidak ada rasa kantuk sedikitpun saat saya duduk di kursi merah selama 2,5 jam. Sejak awal, Inarritu sudah membuat saya seakan terjun dan terhanyut dengan film ini. Aksi suku Indian yang menyerbu Glass dan rekan-rekannya dipinggir sungai, jelas membuat adrenalin saya terpacu. Andai saya ada di sana, andai saya yang terkena tusukan panah mereka....

Lalu kita akan berlanjut ke scene cabik-mencabik yang dialami Glass seorang diri. Iya, peratarungan Glass dengan si induk beruang mampu mengoyak batin siapapun yang menonton. Inarritu membuatnya begitu nyata. Adegan yang keras tapi manis, brutal namun realistis.

Tak selamanya brutal, The Revenant juga menampilkan momen surelais dimana Glass menerawang jauh bersama istrinya yang sudah meninggal dan Hawk dimasa kecil. Kejadian yang memilukan namun sanggup menghangatkan hati saya.

Sebentar, saya sedang menghitung berapa jempol yang harus saya berikan untuk departemen make-up, music scoring dan juga cinematography. Itu karena ketiganya begitu menyatu dan solid membangun mood saya disepanjang film. Dinginnya salju di pegunungan dan air sungai, hangatnya perapian dikesunyian malam, hingga buasnya hewan sebagai penanda penguasa hutan.

Well…percaya atau tidak, sense of nature di film ini sungguh menyadarkan saya bahwa manusia tak ubahnya butiran debu yang dengan mudah tersapu oleh angin. Begitulah, saya bukan apa-apa......

[caption caption="Tom Hardy nyebelin banget ih! (www.theguardian.com)"]

[/caption]Leo yang menggila, Leo yang merana

Jujur, saya bukanlah fans fanatik seorang Leonardo di Caprio (karena hati saya masih milik kang Mamat dan om Denzel). Hanya kebetulan saja, saya selalu bisa menikmati film-film yang diperankan oleh mas ganteng yang satu ini. Mulai dari Titanic yang merupakan film sejuta umat, The Beach dimana mas Leo masih keliatan banget alay-nya, lalu bermuculanlah....Catch Me If You Can, The Aviator, Blood Diamond, Inception, Shutter Island hingga The Wolf of Wall Street. Saya menyukai semuanya.

Namun diantara judul-judul yang sudah saya sebut di atas, baru di The Revenant inilah saya bisa melihat Leo sebagai seorang actor yang teramat awesome menjalankan perannya. Tidak banyak dialog yang dilakukan oleh Leo disepanjang film (jika ditotal mungkin hanya sekitar 20 menitan!). Dan sebagai gantinya dia “hanya” tinggal meraung, merintih, juga menangis.

Ekspresinya begitu sakit. Hanya dari sorotan mata, saya sudah bisa merasakan luka batin seorang Ayah yang dialami oleh Glass. Akting Leo begitu hidup dan mampu membuat mata saya berkaca-kaca saat menyaksikan Glass meringkuk kedinginan didalam perut kuda. Kurang menjijikkan?Tenang, masih ada adegan dimana Glass makan daging Bison mentah-mentah saking kelaparannya.

[caption caption="Amazing view (www.news.com.au)"]

[/caption]Ah, entah apa yang terjadi jika bukan Leonardo Di Caprio yang memerankan tokoh Hugh Glass....

Tak ada Leo, maka tak ada pula Tom Hardy yang juga bermain gemilang memerankan sosok Fitzgerald. Tom sukses membuat saya terus mencaci Fitzgerald disepanjang film. Seb*ngke-b*ngke nya karakter antagonis disebuah film, Fitz adalah salah satunya. Dia jahat dengan cara yang indah. Tidak perlu melotot sampai biji mata mau keluar atau alis dinaik-naikin bak ibu tiri kejam di sinetron Indonesia..........

Ya, The Revenant adalah film yang diangkat dari novel yang berjudul sama, yang dapat saling mengisi satu sama lain. Kesederhanaan cerita di film ini sanggup bejalan beriringan dengan plot yang kompleks, musik dan visual nan memukau juga akting yang luar biasa k*mpret dari Leo dan Tom. Hasilnya, tidak hanya sekedar sebuah film lone survivor yang bertemakan balas dendam semata, tapi juga tentang perdamaian. Bagaimana kita berdamai dengan alam, bagaimana kita berdamai dengan Tuhan Sang Pemilik kehidupan....dan yang terpenting, bagaimana kita berdamai dengan diri kita sendiri........

Lalu, jika saya sudah memberikan kekaguman dan cinta saya untuk The Revenant dan seorang Leonardo Di Caprio. Apakah Leo akan mendapatkan “cinta” yang sudah lama diidam-idamkannya, tanggal 28 Februari besok di ajang Oscar?

Jawabannya hanya satu, HARUS!

______

“No....revenge is in God’s hands. Not mine”  -Hugh Glass- 

[caption caption="Alejandro Inarritu & Leo lagi asik ngobrol (www.telegraph.co.uk)"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun