Fabrice Muamba & Eric Abidal (http://26.media.tumblr.com/tumblr_m11m9clHOh1r1hd1oo1_500.jpg)Anda masih ingat dengan kasus rasisme yang melibatkan Luis Suarez-Patrice Evra dan John Terry-Anton Ferdinand?Ah, sepertinya itu hanya segelintir. Bagaimana dengan di Italia?pasti Anda juga belum lupa kan dengan nyanyian rasisme Juventini kepada bomber Manchester City, Mario Balotelli, ketika dia masih berseragam Inter Milan? Atau..kita pindah ke negeri matador saja, dimana Samuel Eto'o beberapa musim lalu (saat ia masih membela Barca) sempat nyaris mogok main di tengah laga karena tak tahan mendapat perlakuan rasis dari fans Real Zaragoza. Bagaimana, sekarang sudah ingat kan? Ya, rasisme. Sampai detik ini, masalah itu masih menjadi momok di dunia sepakbola. Saya sendiri tidak tahu sampai kapan hal yang seharusnya menjadi pelengkap keindahan sepakbola, menjadi perusak. Sedih, miris dan hanya bisa membatin dalam hati: "Haloo..kita semua sama-sama manusia kan?" Tapi beberapa hari ini, saya cukup dikejutkan dengan beberapa pemberitaan di media. Tentang Fabrice Muamba dan Eric Abidal. Seperti yang kita ketahui, Muamba (gelandang bertahan Bolton) tiba-tiba kolabs saat pertandingan perempat final FA Cup melawan Totenham Hotspurs. Setelah dibawa ke Rumah Sakit, diberitakan bahwa Muamba mengalami gangguan pada jantungnya. Sementara Abidal (bek Barcelona), saat ini dia sedang menanti saat-saat penting dalam hidupnya, dimana dia akan melaksanakan transplantasi hati karena penyakit tumor hati yang dideritanya sejak setahun belakangan ini (silahkan intip di sini dan di sana) Sampai detik ini, dukungan dan doa untuk kesembuhan Muamba dan Abidal terus mengalir. Mulai dari lapangan sampai media sosial seperti twitter. Dari para pemain hingga fans. Dari semua klub, semua agama, hingga semua ras. Dan yang terpenting, dari semua orang yang mencintai sepakbola. Lihat, sekarang apa artinya warna kulit dan jersey yang melekat dibadan para pemain itu?Ketika semua itu melebur untuk satu tujuan. Kesembuhan agar bisa bermain kembali. Bagi saya, inilah sepakbola yang sebenarnya. Bukan tentang jersey, kebesaran klub, apalagi warna kulit. Keindahan sepakbola, ada disaat semuanya bersatu. Di bawah ini saya sertakan beberapa foto yang saya dapat dari beberapa sumber. Foto-foto yang mampu membuat saya terharu, foto-foto yang mampu membuat saya tersenyum. Semoga Anda semua juga dapat tersenyum melihatnya:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H