Mohon tunggu...
Geutrida Malthida
Geutrida Malthida Mohon Tunggu... Administrasi - Mother of 3 cats. SJ . 嵐 . Visca el Barca.

Life is hard tabun happy

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film Ini untuk Siapa?

24 Februari 2014   23:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nggak usah kaget. Iya, ini hanya curhat lanjutan dari tulisan sebelumnya milik kawan saya mba landak Indri Permatasari... ____ Langsung saja, pengalaman pribadi saya yang satu ini bukan yang pertama kalinya terjadi dan saya berharap suatu saat saya tidak mengalaminya kembali. Amin, tolong Baim ya Allah... Beberapa minggu yang lalu sepulang bekerja, saya dan kawan saya pergi menonton film Indonesia yang berjudul “Killers”. Kebetulan jadwal film tersebut tayang pukul 19.00 WIB, waktu yang normal bagi kami untuk menonton di hari kerja. Tiket sudah dibeli, cemilan dan minuman sudah juga tak ketinggalan. Iyes, film yang akan kami tonton masuk kedalam golongan film DEWASA. Tau darimana?mudah saja. Blitz memang selalu memberi tanda pada tiket film yang diberi rating DEWASA dengan tulisan 17+ berwarna merah. Bagi yang sering nonton di Blitz pasti tahu kok. Lanjut, kami pun masuk ke studio bioskop. Dan, kekhawatiran saya setiap kali saya menonton film ternyata kembali terjadi. Tepat di depan saya duduk seorang anak kecil berusia sekitar 6 tahun. Si anak menonton bersama Ibu dan Ayahnya. Dan film pun dimulai. Detik pertama…menit pertama…tanpa say hello terlebih dahulu, muncullah adegan yang selayaknya tidak disaksikan oleh anak kecil yang duduk di depan saya. Maaf, saya terpaksa menjelaskan. Seorang pria dan seorang wanita sedang melakukan hubungan intim yang kemudian diikuti dengan adegan si pria membunuh sang wanita dengan sangat keji. Lima menit berselang setelah adegan “vulgar” tersebut. Si Ibu segera membawa keluar anaknya dari studio. Terlihat oleh saya bayangan langkahnya yang terburu-buru. Dan hingga film berakhir, saya tidak melihat Ibu tersebut kembali ke dalam studio bersama sang anak. Marah…sedih…kecewa dan saya hanya bisa menatap iba kepada anak itu..... Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa atas fenomena anak di bawah umur yang menonton film yang belum selayaknya mereka tonton. Karena apa yang ingin saya sampaikan juga sudah diwakilkan oleh mba Indri di tulisan sebelumnya. Satu saja, untuk para orang tua di luar sana yang masih mencintai anak-anaknya. Silahkan Anda menonton film dengan anak-anak Anda, silahkan Anda membawa anak-anak Anda ke gedung bioskop yang megah bersama Anda. Tapi sebelum Anda melakukan itu tolong tanyakan terlebih dahulu ke dalam hati kecil Anda..............................., film ini untuk siapa? ____ Berharap coretan ini akan selalu mengingatkan saya. Ketika kelak saya menjadi orang tua... [caption id="attachment_313207" align="aligncenter" width="414" caption="contoh tanda 17+ di tiket film (cap merah)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun