Mohon tunggu...
Silvia Diaz
Silvia Diaz Mohon Tunggu... -

“Ideas come from everything” \r\n― Alfred Hitchcock\r\n\r\nUniversitas Atma Jaya Yogyakarta\r\n2013\r\nKajian Media

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Global Warming

15 Juni 2015   23:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggugat Global Warming Sebagai Masalah Sosial

Berbagai literatur sosiologi mengatakan bahwa global warming ternyata bukanlah sebuah  masalah lingkungan yang muncul begitu saja, melainkan terdapat konstruksi sosial didalamnya. Konstruksi itu dibuat oleh para aktor yang terlibat dalam penelitian mengenai global warming. Aktor yang dimaksud antara lain adalah para ilmuwan dan pembuat kebijakan karena ilmuwan mampu memberikan fakta empiris yang meyakinkan masyarakat, sementara para pembuat kebijakan mampu mengontrol masyarakat. Kerjasama diantara kedua pihak ini mampu dilihat dari kemulusan penyuntikan isu global warming hingga kampanyenya yang berjalan besar-besaran tanpa satu halangan apapun. Namun jika dilihat kembali, kemudian muncul pertanyaan, apakah hal ini benar-benar terjadi dengan begitu mulusnya atau terdapat permainan di dalamnya? Dalam penjelasnan ini akan tampak bahwa kekuasaan yang berjalan di tengah masyarakat membuat apa yang terjadi di tengah masyarakat tampak alami tanpa adanya konstruksi. Dengan demikian diharapkan pihak-pihak yang sifatnya netral seperti organisasi lingkungan tidak terbawa arus menurut pengaruh kekuasaan yang ada.

 Masalah global warming diakui sebagai suatu masalah bersama yang secara sadar harus diselesaikan bersama pula. Isu-isu terus bermunculan yang menguatkan bahwa memang saat ini masalah global warming adalah masalah yang genting untuk segera diselesaikan. Namun kemudian muncul pihak-pihak yang menyatakan counter-claim, pernyataan itu dengan tegas mengatakan bahwa sebenarnya globa warming bukanlah suatu masalah. Pernyataan ini banyak dilontarkan oleh kaum konservatif. Pada tahun 1990-an, para ilmuwan menyatakan bahwa global warming ditandai dengan adanya lubang-lubang di lapisan ozon. Lubang-lubang dilapisan ozon sebagai pelindung bumi dari paparan sinar ultraviolet dianggap berkorelasi dengan perubahan musim. Pernyataan para ilmuwan ini menarik media untuk meliputnya. Munculnya pernyataan ini membuat orang bertanya-tanya mengenai peraturan yang berlaku hingga terjadi fenomena yang demikian. Beberapa pihak yang kemudian disalahkan membuat counter-claim karena mereka tidak merasa menjadi aktor yang menyebabkan fenomena ini terjadi. Pro dan kontra mengenai fenomena ini diangkat oleh media dengan menghadirkan para ahli dari kedua belah pihak.

Dalam studi mengenai global warming, muncul dua pendekatan yaitu social movement dan social problem. Perbedaannya adalah social movement lebih kepada frame yang muncul, sedangkan social problem lebih kepada claim yang muncul.dalam pergerakan dan usaha perlindungan, selalu ada perubahan yang muncul terutama dari kelompok konservatif mainstream. Padahal sebenarnya alam tidak hanya mengalami penurunan kualitas namun juga sudah mulai tidak mampu menyuplai kebutuhan manusia di masa depan. Apabila masalah ini tidak dianggap ada saat ini dan segera diatasi, maka masalah akan tetap muncul di masa mendatang dengan dampak yang lebih besar. Banyak diantara anggota masyarakat yang menganggap sebenarnya masalah ini sudah muncul saat ini. Namun secara dominan, masyarakat mempercaya hal-hal dengan pembuktian melalui jalan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) seperti halnya ideologi konservatif. Hal ini dikarenakan penganut ideologi konservatif lebih mementingkan perkembangan ekonomi dan mengesampingkan kepentingan ekologi.

Sementara itu penelitian mengenai counter-claim juga terus berjalan. Counter tersebut antara lain adanya Evidentiary Basis yaitu tidak adanya konsensu ilmiah bahwa manusia dengan segala kegiatannya yang menyebabkan global warming. Ternyata global warming juga menguntungkan terutama dibidang ekonomi dari global warming karena suhu bumi yang menjadi lebih hangat menjadikan daerah-daerah yang memiliki musim salju tidak terlalu dingin suhunya sehingga mampu mengurangi kematian dan penyakit. Namun ada pula kerugiannya yaitu suhu yang semakin panas justru akan merusak negara-negara berkembang yang memiliki musim kemarau panjang karena akan mengalami kekeringan.

Pada intinya, pendapat mengenai global warming yang beredar di masyarakat memiliki kekuatan yang sama besar baik secara claim dan counter-claim. Sebagai anggota masyarakat kita pun berhak untuk memilih salah satu diantara pendapat itu atau mungkin menjadi pihak netral. Sebuah kesimpulan yang dapat ditarik adalah bagaimana suatu pesan disampaikan akan mempengaruhi seberapa besar dampak dukungan kepercayaan yang diberikan massa pada pesan tersebut, yang dalam kasus ini, diperoleh oleh kedua belah pihak.

Sumber:

McCright, Aaron M & Dunlap, Riley M. 2000. Challenging Global Warming as a Social Problem: An Analysis of the Conservative Movement’s Counter-Claims (Social Problems : Vol. 47, No. 4. (Nov., 2000), pp. 499-522). Berkeley: University of California.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun