Malam penghargaan Indigo Fellowship berakhir sudah, acara yang menghadirkan musisi Andra and the Backbone, Gigi, Melly dan dibawakan oleh Helmy Yahya ini menyajikan entertainment maupun beragam penghargaan bagi insan kreatif digital. Program Indigo Fellowship 2009 membuka kesempatan bagi mereka yang memiliki gagasan ataupun model bisnis awal untuk dikembangkan. Para digital entrepreneur ini ditantang untuk membuat rencana bisnis yang konkrit dan bisa diimplementasikan. Selain fasilitas finansial sebagai seed capital modal awal bagi para pemenang lomba, mereka diberikan inkind facility agar mereka memiliki fasilitas yang bisa digunakan dari resource Telkom. Sebagai Corporate Social Responsibility, Indigo Fellowship ini bagi Telkom merupakan wujud dari gagasan untuk memberikan kesempatan bagi para entrepreneur di bidang digital untuk berkiprah. Para peserta diuji mulai dari gagasan kreatif, model bisnis, model operasional, wacana marketing dan sales, serta governance dari gagasan-gagasan tersebut. Komplit! Juri diketuai oleh Ninok Leksono, wartawan senior Kompas dan para anggotanya adalah para entrepreneur kreatif seperti Andi S. Boediman, Yoris Sebastian, Peni Cameron, Marlin Sugama dan Bubi Sutomo. Di antara peserta Indigo Fellowship yang masuk 20 besar, 11 diantaranya dinyatakan sebagai pemenang dan siap diwisuda menjadi digital entrepreneur. Beberapa gagasan yang model bisnis yang menarik untuk disimak. Free 2 Call oleh Danny Arifian Idiarto adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan telepon dari PC ke PC secara gratis. Yang dibutuhkan hanya registrasi bagi calon penelepon yang akan dimasukkan di dalam database. Penelepon kemudian melakukan panggilan secara gratis melalui optimalisasi teknologi VoIP. Dalam setiap akan melakukan pemanggilan, penelepon akan dikenakan kewajiban mendengarkan voice notification berupa iklan yang dipasang oleh advertiser. Dari PC, penelepon dapat mengklik iklan berdurasi 15 detik untuk bisa menelepon gratis selama 3 menit. Unik, selain sebagai panggilan bebas melalui teknologi VoIP antar PC, juga ada konsep dan strategi baru dalam dunia marketing dan promosi. Eduardus Christmas, membawa pencerahan baru dunia penerbitan. Dengan evolitera.com ia perkenalkan penerbitan buku nirkertas karena terbit dalam format pdf/digital. Hanya saja, kalau dalam dunia penerbitan buku online atau toko buku online, buku hanya diterbitkan sebagai komoditas untuk dijual sebagai bacaan, bagi Eduardus Christmas, buku adalah etalase dimana pengiklan dapat memasang iklannya pada setiap buku yang didownload, bisa dalam bentuk statik seperti tulisan, foto, visual grafis bahkan gambar dinamis video streaming dan animasi yang diembed ke eBook. Ide yang sangat menarik, dan memerlukan ujian agar model bisnis menjadi berkesinambungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H